TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar mulai langka di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sepanjang jalan perbatasan Tasikmalaya-Garut, Jawa Barat.
Seperti yang terlihat pada di SPBU di Jalan Raya Salawu, perbatasan Tasik-Garut, terlihat antrean panjang truk dan kendaraan berbahan bakar solar, Jumat (19/4/2013).
Rukman (53), seorang pengemudi truk asal Singaparna, Tasikmalaya, mengaku antrean panjang untuk mendapatkan solar kali pertama terjadi di SPBU ini. Kondisi ini, menurut dia, terjadi setelah adanya pengurangan jatah pasokan solar bersubsidi di seluruh SPBU oleh pemerintah. Dia mengaku khawatir tidak mendapatkan jatah solar untuk kendaraannya, untuk melanjutkan perjalannya ke wilayah Garut.
"Setiap pom bensin (SPBU) sepanjang Salawu (Tasik) sampai Garut, sekarang harus antre untuk mendapatkan solar. Apalagi jalur ini paling banyak dilalui truk pengangkut pasir dan kayu," terang Rukman kepada Kompas.com, saat antre mengisi bahan bakar solar di SPBU Salawu, Jumat siang.
Hal sama diungkapkan Jajang (45), sopir truk lainnya asal Kabupaten Garut. Jajang terpaksa harus antre mengisi bahan bakar kendarannya di SPBU, Salawu. Selama perjalanannya membawa kayu dari Garut ke Tasik, beberapa SPBU di wilayah Garut sudah sulit mendapatkan solar.
Ia mengira, di SPBU yang ada di Tasikmalaya, akan mudah mendapatkan bahan bakar. Ternyata, kondisinya sama harus mengantre terlebih dulu.
"Saya kira hanya di Garut saja yang antre mendapatkan solar. Eh, memasuki wilayah Tasik juga sama. Saya pikir di pom bensin yang ada di Tasik masih normal, ternyata sama juga harus antre kayak gini," terang Ujang, sembari menunjuk ke arah antrean kendaraan untuk mengisi solar.
Sesuai keterangan salah seorang pegawai SPBU setempat, sejak beberapa hari lalu pasokan solar bersubsidi mulai dibatasi oleh Pertamina. Pembatasan pasokan solar itu, diduga menyebabkan antrean kendaraan berbahan bakar solar yang mulai terjadi di SPBU tempatnya bekerja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.