Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Pemuda Pancasila Preman, Petinggi Persebaya Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 18/04/2013, 16:30 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Saleh Ismail Mukadar dilaporkan melakukan pencemaran nama baik oleh organisasi sayap Partai Patriot, Pemuda Pancasila (PP) Jatim, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jatim, Kamis (18/4/2013).

Komisaris PT Persebaya 1927 itu menyebut singkatan PP sebagai ''Preman Preman'' dalam akun sosialnya, serta di sejumlah media cetak, dalam pernyataan terkait kasus penganiayaan terhadap oknum suporter Bonek, pendukung Persebaya 1927.

''Kami ini organisasi resmi yang menginduk ke partai yang diakui pemerintah, bukan preman,'' kata tim pengacara Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum, PP Jatim, Erdas Ratmara.

Dalam status akun Facebook atas nama Saleh Ismail Mukadar, yang diposting pada 16 April 2013 terbaca ''Surabaya butuh Kopassus untuk mengekseskusi Preman-Preman (PP) yang tadi malam membacok Andi Peci karena memimpin Bonek meminta walikota mengusir abal2 dari Surabaya''.

Status Facebook Saleh Mukadar itu diposting sehari setelah aksi unjuk rasa ribuan Bonek menuntut agar kesebelasan Persebaya 1927 kembali diikutkan dalam liga sepak bola Indonesia. Dalam aksi itu, bonek menuding Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Matalitti sebagai aktor yang berperan penting menyingkirkan Persebaya 1927 dalam kancah liga sepak bola Indonesia.

Beberapa jam setelah aksi, salah seorang pentolan aksi Bonek, Andi Peci, mengaku dianiaya oleh beberapa orang tak dikenal dengan senjata tajam. Akhirnya dia melaporkan kasus penyerangan yang melukai tangan kanannya itu kepada polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com