Sidang pemeriksaan yang digelar di Jakarta, Rabu (17/4) pukul 16.00-18.00, itu dihadiri Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Pandjaitan, Wakil Ketua Komdis Firdaus Dewilmar, serta tiga anggota Komdis, yakni Ma’ruf Syah, Alfred Simanjuntak, dan M Nigara. Hadir pula Chief Executive Officer (CEO) Persibo Ferry Kodrat.
Seusai pemeriksaan yang berlangsung tertutup itu, Hinca mengatakan, sebenarnya Komdis juga memanggil para pemain dan manajemen Persibo. ”Tapi, yang hadir hanya CEO. Yang lain diharapkan hadir pada sidang Rabu pekan depan,” katanya.
Soal data yang didapatkan dari Ferry, Hinca memaparkan, hal itu belum bisa dibuka sebab proses penyelidikan masih berlangsung dan Komdis masih mengumpulkan data. ”Selain memanggil pemain dan manajemen, kami juga akan mengumpulkan laporan pertandingan yang berasal dari pengawas pertandingan dan wasit,” ujarnya.
Penyelidikan yang dilakukan Komdis bermula setelah ada insiden memalukan dalam pertandingan babak penyisihan di Grup F Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) antara Persibo dan Sunray Cave JS Sun Hei di Hongkong, 9 April lalu. Dalam laga melawan klub Hongkong itu, Persibo kalah telak 0-8.
Yang lebih menyedihkan, laga itu dihentikan pada menit ke-65 karena hanya enam pemain Persibo yang fit untuk terus bermain. Saat melawat ke Hongkong, Persibo hanya membawa 12 pemain sehingga hanya bisa sekali mengganti pemain.
Hinca menyatakan, pihaknya akan memanggil tim medis Persibo untuk memastikan apakah lima pemain yang tidak bisa terus bermain itu benar-benar cedera.
Ia menambahkan, selain laporan pertandingan 9 April itu, Komdis juga mengumpulkan laporan laga Persibo sebelumnya di Piala AFC. Hingga saat ini, Persibo telah melakoni empat kali pertandingan dan masih harus menjalani dua laga di Piala AFC.
Secara terpisah, Ferry Kodrat menyatakan, dalam sidang Komdis kemarin, pihaknya ditanyai sejumlah hal yang mengarah ke dugaan pengaturan skor. ”Antara lain, kenapa tim kami datang terlambat ke Hongkong dan kenapa hanya membawa 12 pemain,” katanya.
Sebenarnya, manajemen Persibo telah mengeluarkan klarifikasi terkait laga kontra Sunray Cave. Penyebab utama semua insiden itu, kata Media Officer Persibo Imam Nurcahyo, adalah kesulitan keuangan.
Menurut dia, sejak awal klubnya ingin mundur dari Piala AFC karena kekurangan dana, tetapi dicegah oleh PSSI dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo selaku operator liga di mana Persibo ikut.
Imam menyatakan, klubnya hanya membawa 12 pemain ke Hongkong karena memang hanya mereka yang bisa bermain. ”Kami sebenarnya memiliki 17 pemain, tetapi lima pemain tidak ikut. Alasannya, ada tiga yang terkena larangan bermain dan ada dua yang bermasalah dengan perizinan di imigrasi,” katanya.
Sementara soal cedera yang menimpa lima pemain Persibo, menurut Imam, hal itu terjadi karena pemain kelelahan dan tidak bisa menyesuaikan dengan cuaca dingin Hongkong. ”Soal keterlambatan, itu terjadi karena kami baru menerima bantuan dana dari PSSI sehari sebelum pertandingan,” katanya.
Ferry menambahkan, saat ini manajemen Persibo sedang melakukan konsolidasi untuk mengatasi kesulitan keuangan. Selain mencari sponsor baru, jajaran manajemen juga akan dirombak.
”Kami lakukan konsolidasi benar-benar. Harapannya, awal Mei nanti kondisi klub sudah cerah,” ujarnya.