Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sepuluh Hari, Ratusan Preman Ditangkap

Kompas.com - 16/04/2013, 14:13 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk menjaga ketertiban dari tindak kejahatan yang makin meresahkan di jalanan, pihak kepolisian di delapan kepolisian sektor metro di bawah Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat melakukan razia. Hasilnya, 281 orang dari hasil operasi premanisme di wilayah Jakarta Pusat berhasil diamankan beserta ratusan barang bukti. Dari 281 orang tersebut, 232 orang di antaranya akan dilakukan pembinaan. Sementara 49 orang lainnya ditahan karena perbuatan mereka memenuhi unsur pidana dan dari tangan mereka didapatkan barang bukti yang menguatkan perbuatan mereka.

Dalam operasi yang dilaksanakan tanggal 5 April sampai 15 April 2013, tidak hanya preman jalanan yang ditangkap, tetapi juga pencuri, perampok, dan orang-orang yang berada di dalam daftar pencarian orang.

"Preman-preman yang ditangkap di sini bukan tukang parkir atau pengamen, tetapi benar-benar preman yang meresahkan masyarakat," kata Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar AR Yoyol di Markas Polresto Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2013).

Yoyol mengatakan, operasi yang dilakukan seluruh Polsektro di bawah Polrestro Jakarta Pusat dilakukan karena makin banyaknya tindak kejahatan yang terjadi di jalanan, terutama di kawasan Jakarta Pusat. Dari hasil razia tersebut, didapatkan barang bukti berupa 12 sepeda motor, 2 mobil, 10 telepon genggam, 1 senjata api, 2 linggis, 124 botol minuman keras dan lainnya.

Ada beberapa titik yang menjadi target razia ini, di antaranya lampu merah, gudang penyimpanan yang berada di Tanah Abang, serta beberapa terminal. Yoyol mengatakan, saat ini terdapat modus baru dalam pencurian yang dilakukan di jalanan. Untuk itu, dia mengimbau apabila menjadi korban pencurian agar langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.

"Sekarang modus pencuriannya baru. Ketika jalan macet, satu orang menjalankan aksinya. Sementara itu temannya sudah menunggu di jalur bus transjakarta untuk langsung kabur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com