JAKARTA, KOMPAS
Penanggung Jawab Tim UPT Rusun Wilayah Jakarta Timur Hendriansyah, kepada Kompas, mengatakan bahwa pada hari Senin, para warga eks Guntur sudah resmi menempati kedua rusun tersebut.
”Sebanyak 28 keluarga berada di Rusun Pinus Elok, sedangkan 19 keluarga lainnya berada di Rusun Pulogebang,” kata Hendriansyah.
Hendriansyah mengungkapkan, untuk tiga bulan ke depan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memberikan keleluasaan kepada para penghuni rusun untuk tidak membayar uang sewa.
”Setelah itu, para penghuni akan membayar sewa per bulan yang harganya berada di bawah Rp 300.000,” kata Hendriansyah.
Pada hari itu juga, 47 keluarga eks Guntur mendapatkan bantuan beras sebanyak 2 ton, 8 dus buku tulis, serta 200 setel seragam dan 200 tas sekolah. Selain itu, setiap keluarga juga mendapat bantuan sebuah televisi.
Mengenai kebersihan dan keamanan di rusun tersebut, ujar Hendriansyah, pihaknya juga telah menyiapkan 10 petugas kebersihan dan 15 petugas satpam.
”Kami mengusahakan agar para penghuni rusun tersebut bisa merasa nyaman dan juga terlibat untuk menjaga kebersihan tempat ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun akan meminjamkan alat-alat kebersihan berupa sapu dan kain pel kepada mereka.
Terakhir, Hendriansyah mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberdayakan para penghuni kedua rusun yang saat ini masih menganggur berupa pelatihan kerja.
Warga antusias
Berdasarkan pemantauan Kompas di Rusun Pinus Elok, lebih kurang 100 warga eks Guntur tampak antusias memindahkan barang-barang mereka dari truk ke tempat hunian yang baru.
Ramot Simajuntak (57), salah seorang warga eks Guntur, menuturkan, rusun ini sudah melebihi harapan mereka.
”Kami sangat senang dan berterima kasih kepada Pak Jokowi karena telah berupaya untuk memberikan permukiman yang layak” ujarnya.
Ramot pun menambahkan, walaupun fasilitas berupa instalasi listrik belum terpasang seluruhnya, dia akan tetap bersabar menanti adanya penambahan.
Romlah (40), salah seorang penghuni lainnya, juga menyatakan rasa syukurnya karena telah tinggal di rusun. Namun, perempuan yang memiliki sembilan orang anak ini masih kebingungan mencari pekerjaan.
” Saat ini, saya belum memiliki pekerjaan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, saya ingin membuka usaha kecil-kecilan di sekitar sini,” ujarnya.
Febri (18), penghuni rusun yang masih bersekolah di SMK di daerah Manggarai, juga tak keberatan walaupun jarak sekolah dengan tempat tinggalnya kini cukup jauh,
”Yang terpenting sudah ada tempat berteduh pada malam hari,” ujar Febri.