DENPASAR, KOMPAS.com — Santi Widiastuti (33), salah seorang korban jatuhnya pesawat Lion Air di ujung landasan Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu sore kemarin, mengaku masih trauma atas kejadian tersebut. Santi yang mengalami luka sobek di bagian paha kanannya harus berenang untuk menyelamatkan diri.
"Takut pesawatnya tenggelam, kita langsung nyemplung berenang lalu lewat batu," ujar Santi saat ditemui di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Denpasar, Minggu (14/4/2013).
Kondisi paha yang terus mengeluarkan darah membuatnya nekat untuk berenang ke tepian. "Tiba-tiba air udah banyak ke dalam pesawat, prosesnya nunggu lama, takut darah banyak keluar dibantu adik berenang," jelasnya.
Santi harus mendapatkan perawatan dan sejumlah jahitan di paha kanan. Sementara itu di paha bagian kirinya juga terlihat luka memar yang masih biru.
Santi bersama adiknya datang ke Bali untuk menghadiri pernikahan keluarganya. Pascaperistiwa tersebut Santi masih mengalami trauma. "Trauma lah, ada tapi gak papalah itu namanya musibah. Ada perasaan takut tapi mau gimana, kita harus pulang ke Bandung kita kan orang Bandung," jelas Santi.
Seperti diberitakan, pesawat Lion Air B 737-800 jatuh di ujung landasan Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu sore kemarin. Sebanyak 101 penumpang dan 7 kru pesawat selamat, tetapi 46 di antaranya harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit karena menderita luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.