Pengungsi Rohingya Penuhi Polres Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Markas Polres Banyuwangi, Sabtu (13/4/2013), berubah wajah jadi tempat penampungan sementara para pengungsi Rohingya dari Myanmar. Sebanyak 56 pengungsi, sepuluh di antaranya anak-anak, memadati selasar gedung itu.

Para pengungsi tersebut dijemput dari tempat mondok mereka di sebuah pondok pesantren di Siliragung, Banyuwangi, dengan satu truk dan satu bus milik polres. Sepuluh di antaranya adalah ibu-ibu yang menggendong anak balita. Satu di antaranya seorang ibu yang hamil enam bulan.

Hanambibi (35), ibu dua anak balita, mengatakan, ia datang bersama suaminya ke Indonesia lewat jalur laut tiga bulan lalu. Sebelumnya mereka telah mengungsi di Malaysia selama hampir 19 tahun.

Ia meninggalkan barak pengungsi di Malaysia karena tergiur iming-iming hidup yang lebih baik di Australia. Namun, perjalanan mereka digagalkan saat sampai di Banyuwangi.

Kondisi para pengungsi memprihatinkan. Mereka terlihat lelah dan lapar. Banyak anak balita hanya meminum air putih.

Kepala Bagian Operasional Polres Banyuwangi Komisaris Sujarwo mengatakan, mereka akan dibawa ke kantor imigrasi di Jember pada Senin (15/4/2013). Sementara ini mereka ditempatkan di gedung pramuka untuk beristirahat.