Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesadaran Politik Masih Sebatas Pemenuhan Perut

Kompas.com - 13/04/2013, 12:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa hampir mayoritas pemilih di Indonesia masih memilih calon anggota legislatif berdasarkan orang yang sering memberi bantuan, baik uang maupun bahan pangan, kepada mereka. Hal itu diprediksi masih akan terjadi lagi di pemilihan legislatif pada tahun 2014 mendatang.

Hal itu disampikan Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy dalam dialog Polemik Caleg yang diadakan Sindo Trijaya pada Sabtu (13/4/2013) pagi. Menurut dia, kesadaran politik sebagian besar masyarakat Indonesia masih pada kesadaran untuk memenuhi perut.

"Masyarakat kita masih pada kisaran kesadaran akan masalah perut. Seperti contoh mangan ora mangan sing penting kumpul yang ada di Jawa, mereka yang seperti ini yang nanti rawan dibeli," kata Rohamurmuziy dalam acara yang digelar di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.

Rohamurmuziy mengatakan, berdasarkan survei yang pernah dilakukan PPP didapat hasil bahwa 65 persen masyarakat lebih menghendaki program ekonomi rakyat, 20 persen program sektor pendidikan, dan sisanya program-program lainnya.

"Program ekononi rakyat itu contohnya pembagian sembako. Jadi, memang tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat memang hanya peduli program yang memenuhi kesadaran perut," ujarnya.

Politik uang, kata Rohamurmuziy, telah ada sejak zaman Pilkades puluhan tahun silam. Kesiapan berdemokrasi sangat ditentukan pada tingkat pendidikan atau penghasilan yang ada pada masyarakat dan apabila hal tersebut belum terpenuhi, budaya politik uang akan terus ada dan hal yang seperti itu yang membunuh ideologi sebagai basis perjuangan parpol.

"Kader terbaik untuk partai belum tentu terbaik untuk rakyat. Kita belum siap menerima politik liberal seperti yang ada saat ini," ujarnya.

Dalam acara tersebut selain Rohamurmuziy, diskusi juga dihadiri Sekertaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu, Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin dan Direktur Advokasi dan Monitoring Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Ronald Rofiandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com