Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Udang Berkurang, Tambak di Lampung Kembali Menggeliat

Kompas.com - 12/04/2013, 03:28 WIB

Bandar Lampung, Kompas - Sempat terpuruk akibat maraknya penyakit, pertambakan udang di Lampung kini kembali menggeliat. Harga jual udang vaname terus meningkat menyusul anjloknya produksi udang di negara tetangga.

Menurut Ketua Shrimp Club Lampung Ali Kuku, Kamis (11/4), petambak di Lampung dan Indonesia umumnya tengah bergairah menebar kembali udang. Sebab, harga udang vaname di pasaran saat ini tengah melonjak, mencapai Rp 60.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya rata-rata harganya hanya Rp 40.000 per kg.

”Setahun ini, kondisinya sangat bagus. Serangan penyakit sudah mulai berkurang. Sebaliknya, produksi udang dari negara tetangga macam Thailand dan Vietnam anjlok karena serangan penyakit EMS (early mortality syndrome) yang lebih ganas dari penyakit white spot dan mio. Mereka sepakat tidak menebar dulu sehingga harga pun kini otomatis tinggi,” ujar pemilik tambak udang di wilayah Lampung Selatan ini.

Selain penurunan pasokan udang dari Thailand dan Vietnam akibat penyakit misterius yang menyerang udang berumur 30 hari itu, kenaikan harga jual udang vaname ini menyusul peningkatan permintaan dalam negeri. ”Mayoritas (udang) memang diekspor. Sekarang banyak udang yang mulai masuk ke supermarket karena meningkatnya kelas menengah kita yang mampu membelinya,” kata Ali.

Produksi udang di Indonesia, khususnya Lampung, sempat anjlok antara 2010-2011 akibat serangan penyakit mio yang disebabkan virus Myonecrosis (MSSV). Penyakit ini umumnya menyerang udang vaname berumur 8 minggu dan mengakibatkan kematian hingga 70 persen dari populasi. Namun, petambak kini berhasil mencegah penyakit ini.

”Salah satu caranya, yaitu mengurangi populasi tebaran. Jika biasanya 200-250 udang per meter persegi, sekarang jadi 80-100 udang,” ujar Ismail Said, anggota Dewan Pertimbangan Shrimp Club Lampung. (JON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com