Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

72 Tukang Becak Demo Mengecam Premanisme

Kompas.com - 11/04/2013, 15:39 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 72 becak berjalan beriring-iringan dari mulai taman parkir Abu Bakar Ali menuju DPRD Provinsi dan berakhir di depan Alun-alun Utara Yogyakarta, Kamis (11/4/2013).  Tak seperti biasanya, becak yang berjalan beriringan ini ditempeli dengan berbagai poster yang bertuliskan "Stop Premanisme, Jogja adalah Kota Wisata dan Budaya".

Koordinator Paguyuban Becak Wisata Yogya, Ngadiono mengatakan, aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatianan atas situasi Jogja yang pascaterjadinya aksi premanisme yang menjadikan kota ini sepi wisatawan. Kondisi seperti ini membuat pendapatan berkurang.

"Tiga minggu pascakejadian di Lapas Cebongan,kami sepi penumpang," ungkap Ngadiono, Kamis (11/4/2013).

Ngadiono mengungkapkan, biasanya setiap hari libur, Jogja selalu dipadati wisatawan baik dari luar maupun lokal. Namun setelah aksi premanisme yang berpuncak pada penyerangan anggota Kopassus ke lapas Cebongan muncul, kota gudeg ini menjadi sepi.  "Imbas dari premanisme membuat masyarakat dan wisatawan yang hendak datang ke Jogja menjadi takut, akhirnya rakyat kecil juga yang terkena imbasnya," ungkapnya.

Dalam aksinya, Paguyuban Wisata Becak Yogyakarta mengajak Pemerintah Provinsi dan semua eleman masyarakat untuk bahu membahu meningkatkan kemanan secara terpadu. Kembalikan situasi nyaman dan aman di Yogyakarta yang selama ini terkenal dengan budayanya yang Adi Luhung. "Ngarso Dalem Sri Sultan HB X selaku Gubernur DIY, Wali kota, Bupati se DiY agar menginstruksikan aparatnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya mengayomi masyarakat," ujarnya.

Paguyuban Wisata Becak juga berharap agar pihak berwenang segera bergerak untuk menciptakan situasi aman di Yogyakarta. Jangan membiarkan aksi premanisme kembali terjadi di Yogyakarta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com