Ngawi, Kompas -
Yanuar adalah korban kedua yang meninggal di Bengawan Solo di wilayah Ngawi, yang dilanda banjir. Korban lain adalah Idarman (35), warga Desa Guyung, Kecamatan Gerih. Ia ditemukan tewas di Sungai Kedungputri, Kecamatan Paron, Ngawi, yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo.
Idarman menyeberangi Bengawan Solo sepulang dari sawah bersama temannya, Suwono (30). Keduanya melawan arus deras sungai, tetapi gagal. Warga hanya berhasil menyelamatkan Suwono.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ngawi Eko Heru Cahyono mengatakan, Yanuar terseret arus banjir sesaat setelah masuk Bengawan Solo. Pencarian terhadap korban terkendala karena permukaan air sungai tinggi. Bahkan, ketinggian air bisa mencapai 9 meter dari dasar sungai.
Selain di Ngawi, banjir akibat luapan Bengawan Solo juga terjadi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Akibatnya, tiga orang meninggal. Mereka adalah Kasinem (79), Fery Aditya Firmansyah (13), dan Kami (77). Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu, seorang siswa sekolah dasar, Sugeng (12), juga ditemukan tewas dalam genangan banjir di Desa Kenongosari, Kecamatan Soko.
Kasinem ditemukan meninggal tersangkut pohon mangga di depan rumahnya. Rumah korban di Banjarjo, Kecamatan Bojonegoro, dilanda banjir, tetapi ia menolak diungsikan.
Sehari sebelumnya, Fery, warga Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen, Bojonegoro, ditemukan tewas dalam genangan air yang tinggi di Desa Pilanggede, Kecamatan Balen. Sementara Kami, warga Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, juga menjadi korban banjir akibat luapan Bengawan Solo sejak pekan lalu.
Ditemukannya warga yang tewas di ketiga kabupaten itu menambah panjang daftar korban banjir di Jawa Timur. Sebelumnya, lima warga Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, juga disebutkan meninggal, menjadi korban air bah, karena luapan Sungai Kemuning (Kompas, 10/4).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro mencatat banjir akibat luapan Bengawan Solo di daerah itu merendam 3.748 hektar padi dan 803 hektar palawija. Air juga menggenangi 55 gedung sekolah dan 12.688 rumah milik warga.
Di Jawa Tengah, tanggul Sungai Wulan di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Rabu, jebol sepanjang 50 meter. Kondisi ini menyebabkan air Sungai Wulan meluap hingga memutus jalur utama Demak, Kabupaten Jepara, serta mengakibatkan 2.174 warga Mijen mengungsi. Kondisi itu dibenarkan Camat Mijen Sugiyanto, Rabu.