Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Boleh Sekolah, Remaja Polewali Bunuh Diri

Kompas.com - 10/04/2013, 09:07 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Seorang remaja putri menenggak obat serangga karena tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMP. Remaja 15 tahun itu meninggal pada Rabu (10/4/2013) dini hari, setelah dirawat intensif selama 12 jam di RSUD Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Rina putus sekolah sejak setahun lalu karena orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Dia beberapa kali memprotes dan mengamuk karena tidak disekolahkan ke sekolah menengah seperti tiga kakaknya yang kini duduk di bangku SMP dan SMA.

Orangtua Rina, Hande dan Nasir, merasa tak bisa berbuat banyak untuk memenuhi permintaan Rina. Warga Tondrolima, Kecamatan Matakali, itu hanya berusaha sebisa mungkin menenangkan Rina ketika putri mereka itu mengamuk.

Pada Selasa (9/4/2013), Rina kembali mengamuk dan memprotes orangtuanya yang menurut dia tidak adil karena tidak menyekolahkan dia. Seperti sebelum-sebelumnya, Rina mengancam minum racun serangga. Kedua orangtua Rina tidak menghiraukan ancaman itu. Hande malah pergi ke kebun dan meninggalkan Rina yang masih mengamuk.

Kali ini Rina membuktikan ancamannya minum racun serangga jika orangtuanya tidak mendaftarkan dia ke sekolah seperti teman-teman SD-nya. Rina ditemukan dalam keadaan lemas oleh keluarganya. Mereka langsung melarikannya ke rumah sakit. Namun, setelah 12 jam dirawat, dia mengembuskan napas terakhirnya pada dini hari tadi.

Menurut keluarganya, Rina mengaku sering merasa malu dan minder karena semua temannya bisa mengenyam pendidikan di sekolah umum. Dia pernah didaftarkan di SMP terbuka. Namun, Rina merasa malu karena SMP terbuka itu tidak seperti sekolah umum yang masuk setiap hari.

Hande dan Nasir, yang menjadi petani kelapa sawit, mengaku tidak mampu membiayai pendidikan semua anaknya. Mereka memutuskan Rina tidak melanjutkan pendidikan agar kakak-kakaknya bisa menamatkan pendidikan.

Hande tidak menyangka putri keempat dari tujuh bersaudara itu nekat mengakhiri hidup. "Saya bingung dan tidak bisa berbuat banyak. Sebagai orangtua, tentu kami ingin semua anak kami bisa sukses dan berpendidikan. Tapi, karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, ya jadinya seperti ini," ujar Hande, yang mengaku merasa sangat bersalah.

Jenazah Rina kini sudah dibawa pulang ke rumah keluarga di Dusun Tondrolima, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar. Rencananya dia akan dimakamkan siang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com