Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Imigran Gelap Kabur dari Penampungan

Kompas.com - 09/04/2013, 17:13 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Sebanyak tujuh imigran gelap yang tertangkap di Pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, awal Maret lalu, melarikan diri dari penampungan di salah satu hotel di Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Korumba, Kendari.

Hal itu dibenarkan Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas 1 Kendari Rahmat Gunawan. Menurut dia, tujuh imigran itu kabur saat hendak dikirim ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya.

"Sebenarnya besok (Rabu) kami akan kirim imigran gelap itu ke Rudenim Surabaya, tetapi tadi subuh ada yang melarikan diri lewat jendela. Jendelnya dipecah kemudian mereka kabur menggunakan kain yang disambung-sambung," ungkap Rahmat di kantornya, Selasa (9/4/2013).

Dia menjelaskan, tujuh imigran gelap yang melarikan diri itu berkebangsaan Myanmar dan Bangladesh. Pihak Imigrasi kewalahan akibat ulah yang dilakukan imigran gelap yang telah diamankan di salah satu hotel tersebut.

Rahmat mengakui, pihaknya telah menjaga ketat imigran tersebut, tetapi karena keterbatasan tenaga, tujuh orang kabur.

"Imigran itu bukan tahanan sehingga tidak bisa diperlakukan seperti tahanan. Kami titip imigran di Hotel Mega Bintang sebelum dikirim ke Rudenim Surabaya, tetapi penjagaan kami juga seadanya karena kurang personel sehingga kami tidak tahu jika imigran itu melarikan diri," tuturnya.

Imigran gelap yang diamankan tersebut berasal dari beberapa negara, yakni Myanmar, Bangladesh, Iran, dan Somalia. Jumlah awal yang dititip di penampungan sementara sekitar 90 orang. Beberapa di antaranya juga telah dibawa ke Redunim Tanjung Pinang. Namun, saat ini hanya berjumlah 59 orang, sebagiannya sudah melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com