Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hama Serang Lada dan Kelengkeng

Kompas.com - 08/04/2013, 04:01 WIB

Kaur, Kompas - Penyakit busuk pangkal batang yang kerap menyerang tanaman lada milik petani di Kabupaten Kaur, Bengkulu, belum terpecahkan sehingga memengaruhi produksi lada. Akibatnya, petani tak bisa menikmati komoditas itu secara optimal meski harga di pasaran mencapai Rp 50.000 per kilogram.

Petani di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Ismanto (23), Minggu (7/4), mengatakan, pada musim panen tahun lalu, tanaman lada hitam miliknya di lahan 1,5 hektar hanya menghasilkan 200 kilogram. Padahal, sebelum penyakit itu menyerang, hasil panennya bisa mencapai 500 kilogram.

Bahkan, tanaman lada yang semula 300 pohon kini tersisa 150 pohon. Kematian tanaman itu karena penyakit. ”Memang penghasilan dari lada besar, tapi kalau hanya mengandalkan lada, sulit karena tanaman banyak mati akibat penyakit. Saya tanam kopi juga biar ada penghasilan tambahan,” ujar Ismanto.

Petani lain di Desa Tanjung Beringin, Sukarni (63), mengatakan, ia tidak kapok menanam lada meskipun banyak yang mati karena penyakit. Ia selalu berharap, ke depan, serangan penyakit itu mereda. ”Siapa tahu nanti penyakitnya hilang,” ujarnya.

Data Dinas Kehutanan, Perkebunan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kaur menunjukkan, luas kebun lada pada tahun 2010 sekitar 2.715 hektar, tetapi pada triwulan I tahun 2011 tersisa 1.284 hektar.

Sementara itu, petani di Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, juga mengeluhkan serangan hama yang menimpa sebagian tanaman kelengkeng. Pohon yang terserang hama penggerek batang itu kemudian mati dan tidak dapat menghasilkan buah.

Budi Parli, perwakilan petani di sentra pemberdayaan tani Desa Genting, Sabtu, mengungkapkan hal itu saat kegiatan panen kelengkeng oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo dan Yayasan Obor Tani. Hadir Bupati Semarang Mundjirin dan Ketua Yayasan Obor Tani Budi Dharmawan.

Budi menyebutkan, hama menyerang bagian batang hingga ke akar sehingga pohon mengering dan mati. ”Kami mohon ada solusi agar serangan penyakit ini tidak semakin luas,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Semarang Urip Triyogo menyebutkan, dari sekitar 27.000 pohon kelengkeng, sekitar 1.000 pohon terserang hama.(UTI/ADH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com