Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Dicabuli Kenalan di Facebook

Kompas.com - 07/04/2013, 05:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Kasus pencabulan menimpa seorang remaja putri bernama ES (13). Aksi tersebut diduga dilakukan belasan orang di sebuah rumah kontrakan di Gang Waru, Condet, Jakarta Timur, Sabtu, 2 Maret 2013.

Su (43), ibu korban, bersama ES, Sabtu (6/4), mendatangi kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak di Jalan TB Simatupang Nomor 33, Jakarta Timur.

Menurut penuturan Su, kasus ini berawal dari perkenalan ES dengan IHM (20) melalui jejaring media sosial Facebook, akhir Februari. ”Dia (IHM) menjemput anak saya yang sedang menunggunya di sebuah jalan di daerah Ranco, dekat Universitas Indraprasta PGRI, Jumat, 1 Maret, pukul 16.30,” tutur Su.

Semenjak itu, ES tidak pernah kembali. Baru dua hari kemudian, Ts, teman ES yang sempat berkontak melalui telepon seluler dengan korban, memberitahukan tempat ES tinggal. Su pun langsung melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Karena belum mendapat kepastian dari kepolisian, keluarga pada 5 Maret berinisiatif mencari korban. Akhirnya, ES ditemukan malam hari saat sedang berjalan bersama teman IHM, yaitu Ri (17).

”Keponakan saya, Dimas, dan temannya, Syawal, yang berhasil menemukannya. Beberapa pelaku saat itu sedang mabuk di sebuah tempat yang berjarak 10 meter dari rumah itu. Mereka segera melarikan diri ketika beberapa anggota keluarga saya tiba,” kata Su.

Dipengaruhi alkohol

Pengakuan ES, dirinya baru sadar telah disetubuhi pada Minggu pagi, 3 Maret, karena merasakan sakit di bagian kemaluan dan payudara. Sebelumnya, dia tidak sadarkan diri karena dipaksa menenggak alkohol.

”Tangan saya dipegang RN, kemudian dia memaksa saya menenggak minuman berwarna seperti teh hitam pekat. Rasanya sepat di lidah, tetapi terasa terbakar di dada,” ungkap ES.

Dalam kondisi mabuk, dia lalu digotong tiga orang ke dalam rumah kontrakan. ”Sewaktu digotong, saya sempat melihat ada sekitar 10 pemuda yang masuk ke dalam rumah kontrakan itu. Setelah itu, saya tidak sadarkan diri lagi,” tutur remaja kelas II SMP ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com