Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pemerkosa ESR Punya 2 Akun Facebook

Kompas.com - 06/04/2013, 16:45 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - ESR (13), remaja putri yang baru duduk di bangku kelas 2 SMP, menerima perlakuan tak senonoh dari Ilham, teman yang dikenalnya dari Facebook. Di situs tersebut, Ilham memiliki dua akun dengan dua nama berbeda.

"Di Facebook ada dua (akun), Ipang Damai dan Ipang Indra. Tapi, waktu dicari lagi akunnya sudah enggak ada," ujar ESR saat ditemui wartawan di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (6/4/2013).

ESR mengaku belum lama menjalin hubungan pertemanan dengan Ilham yang diperkirakan berusia 20 tahun dan tinggal di Gang Waru, Condet, Jakarta Timur. Kepada ESR, pemuda itu mengaku bekerja sebagai petugas satpam sebuah minimarket. Entah bagaimana caranya, dalam waktu singkat, Ilham telah mengantongi nomor telepon seluler korban.

"Saya enggak tahu dia dapat nomor HP saya dari mana. Mungkin dia nanya ke teman sekolah saya," sambung ESR.

Pada Jumat (1/3/2013) siang, ESR menerima pesan singkat yang dikirimkan Ilham. Pemuda itu meminta ESR menemui dirinya di Ranco, Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Lokasi ini tak jauh dari sekolah korban, SMP Negeri 239 Jakarta.

"Dia datang dengan sepeda motor, terus ajak jalan-jalan," tutur ESR.

Dari Ranco, keduanya berangkat menuju tempat yang disebut ESR sebagai rumah Ilham. Di rumah tersebut terdapat papan bertuliskan ketua RT. Menurut pengakuan ESR, di dalam kamar, Ilham sempat memaksa untuk membuka baju korban. Paksaan itu mampu ditolak oleh korban. Ilham lantas membawa korban ke sebuah minimarket di Condet.

Di tempat tersebut, ia diperkenalkan kepada beberapa rekan Ilham, termasuk seorang pemuda bernama Ryan. Ilham lantas menitipkan ESR kepada Ryan. "Sudah saya tolak tapi karena dipaksa akhirnya saya ikut ke rumah Ryan," ujar ESR.

Di tempat itulah ESR disekap hingga tanggal 5 Maret. Di kamar tersebut juga, ESR diduga telah mengalami pemerkosaan oleh sekelompok pemuda dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dicecoki minuman keras.

"Yang saya ingat ada Ilham, Ryan, Reki, Rino, dan Amay. Yang lainnya saya enggak ingat lagi," kata ESR.

Remaja putri itu baru bisa kembali ke rumah pada hari Selasa (5/3) malam. Dia dijemput oleh saudaranya yang mengetahui keberadaannya dari salah seorang teman di SMPN 239. ESR telah menjalani proses visum di RS Polri Kramat Jati pada tanggal 6 Maret.

Menurut S (43), ibu korban, hasil visum menunjukkan alat kelamin korban telah mengalami kekerasan benda tumpul. Kasus ini tengah ditangani Polres Metro Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com