Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD Mewabah, 9 Anak Positif DBD Dilarikan ke Rumah Sakit

Kompas.com - 06/04/2013, 14:12 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Malaria dan demam berdarah dengue (DBD) terus merebak di sejumlah kecamatan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dari Maret hingga April tahun ini. Sebanyak sembilan anak di sejumlah lokasi dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat lantaran dipastikan positif terjangkit demam berdarah. Dua korban terakhir terjadi di Kelurahan Takatidung, Polewali Mandar.

Laporan petugas puskesmas ke dinas kesehatan hingga Sabtu (6/4/2013) mencatat, sedikitnya sembilan anak dilaporkan terserang DBD dan harus dirawat inap petugas. Lima anak di antaranya terdapat di Kecamatan Campalagian, dua anak di Kecamatan Tinambung, dan terakhir dua anak di Kecamatan Polewali.

Laporan terbaru terjadi di Kelurahan Takatidung. Dua anak di lokasi ini kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Polewali karena dipastikan positif terjangkit DBD.

Penyakit malaria seperti halnya penyakit demam berdarah merupakan penyakit menular yang menyerang sel darah merah. Perbedaan utama dari kedua penyakit ini adalah, malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina, sedangkan demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Penyakit malaria memiliki gejala yang sangat mirip dengan demam berdarah, demikian sebaliknya. Gejala-gejala yang mirip di antara kedua penyakit ini antara lain demam tinggi, sakit kepala, muntah, nyeri otot, perdarahan, dan diare.

Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar Nurwan Katta membenarkan merebaknya penyakit malaria dan demam berdarah di sejumlah lokasi di Polewali Mandar. Menurut Nurwan, dinas kesehatan telah melakukan pengasapan massal secara terbatas di wilayah mana saja yang dipastikan positif DBD. Petugas dinas kesehatan sudah bekerja melakukan fogging massal, terutama di daerah yang dipastikan positif terjangkit DBD," ujar Nurwan.

Untuk mengantisipasi peredaran malaria dan DBD, Nurwan berharap kerja sama dari semua pihak untuk segera melaporkan begitu ada korban di daerahnya agar penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles betina dan Aedes Aegypti bisa dieliminasi dan tidak menular ke warga lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com