Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dada: Surat Palsu Merusak Citra KPK

Kompas.com - 05/04/2013, 00:09 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan, surat palsu berisi pemanggilan dirinya untuk hadir sebagai saksi dalam kasus penyalahgunaan dana bantuan sosial (bansos) Kota Bandung jelas-jelas telah merusak citra KPK.

"Menurut saya, surat palsu ini jelas-jelas telah merusak citra KPK karena mengatasnamakan KPK yang sebetulnya tidak berhak dan tidak ada urusannya untuk melakukan hal ini. Ini mungkin hanya orang memiliki maksud tertentu saja di balik semua ini," kata Dada kepada wartawan di rumah pribadinya, Jalan Tirtasari II, Bandung, Kamis (4/4/2013).

Sejauh ini, Dada menambahkan, dirinya belum mencurigai satu orang pun terkait surat palsu ini.  "Tidak ada orang yang dicurigai atas pengiriman surat tersebut," ujar Dada singkat.

Dada menambahkan, dia tak akan memperpanjang masalah surat panggilan palsu tersebut. "Saya akan mendoakan saja agar siapa pun pelakunya segera disadarkan, pokoknya jangan mengganggu orang lainlah. Saya tidak akan melaporkan ke polisi karena saya tidak merasa dirugikan," kata Dada.

Sebagai upaya antisipasi, Dada mengimbau kepada para staf Pemkot Bandung agar berhati-hati jika bertemu seseorang yang mengaku petugas KPK.

"Hati-hati kepada orang yang mengaku dari KPK dan saat mengurus segala sesuatu yang kaitannya dengan KPK. Jika terjadi lagi, apalagi sampai minta uang, langsung saja laporkan kepada saya," Dada menegaskan.

Diberitakan sebelumnya, Dada tertipu surat palsu yang mengatasnamakan KPK dan berisi pemanggilan dirinya menjadi saksi kasus korupsi bansos Kota Bandung sebesar Rp 66 miliar.

Dalam surat palsu itu, Dada dijadwalkan hadir di gedung KPK pada Kamis (4/4/2013). Surat tersebut bernomor SPG I.987.23/III/2013 dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia dan cap KPK yang ditandatangani oleh a.n pimpinan Deputi Penindakan, selaku penyidik KPK, Warih Sardono.

Pemanggilan tersebut juga terkait tertangkap tangannya Hakim Setyabudi Tedjocahyono oleh KPK pada Jumat (22/3/2013). Dada menjelaskan, surat tersebut diterima sekretaris pribadinya, Muhammad Rosid, di kantor Wali Kota Bandung, Selasa (2/4/2013) sore.

"Kata ajudan saya, yang mengantar surat itu ciri-cirinya pakai sepeda motor Yamaha Mio warna merah. Umurnya 28 atau 30 tahunan, selebihnya saya tidak tahu," kata Dada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com