Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dada: Pengantar Surat Palsu Pakai Mio Merah

Kompas.com - 04/04/2013, 20:11 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com -- Wali Kota Bandung Dada Rosada tertipu oleh surat palsu yang mengatasnamakan dari KPK tentang pemanggilan dirinya menjadi saksi kasus korupsi bantuan sosial senilai Rp 66 miliar. Dalam surat palsu itu, dijadwalkan hadir di gedung KPK pada Kamis (4/4/2013) hari ini.

Dada menunjukkan surat tersebut bernomor SPG I.987.23/III/2013 dengan kop di bagian kiri Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia dan cap KPK resmi yang ditandatangani oleh a.n pimpinan Deputi Penindakan, selaku penyidik KPK, Warih Sardono. Pemanggilan tersebut juga terkait tertangkap tangannya Hakim Setyabudi Tedjocahyono oleh KPK pada Jumat (22/3/2013).

Dada menjelaskan, surat tersebut diterima oleh sekretaris pribadi Dada, Muhammad Rosid di kantornya Pemkot Bandung, Jalan Merdeka, Bandung, Jawa Barat pada Selasa (2/4/2013) sore pukul 17.40 WIB.

"Kata ajudan saya, yang mengantar surat itu ciri-cirinya pakai sepeda motor Yamaha Mio warna merah. Umurnya 28 atau 30 tahunan, selebihnya saya tidak tahu," kata Dada kepada wartawan saat memberikan keterangan persnya di rumah pribadi Dada Rosada, Jalan Tirtasari II, Sarijadi, Bandung, Kamis.

Keesokan harinya, Rabu (3/4/2013), Dada pun berangkat ke Jakarta dan bermalam di salah satu hotel di Jakarta. "Iya, saya sempat bermalam di Jakarta," kata Dada.

Kemudian hari Kamis, (4/3/2013) dari hotel, Dada bertolak menuju sedung KPK. Tiba di gedung KPK pukul 10.00 WIB. Dada menjelaskan, dirinya langsung duduk di ruang tunggu gedung KPK, kemudian menunjukan surat pemanggilan tersebut ke petugas.

Kemudian salah satu petugas KPK melapor ke salah satu penyidik KPK bahwa KPK kedatangan Wali Kota Bandung. Dada pun diarahkan untuk bertemu salah satu penyidik. Saat berbincang dengan salah satu penyidik KPK, penyidik tersebut terheran-heran karena pihak KPK belum menjadwalkan pemanggilan Dada.

"Kami belum melayangkan surat untuk pemanggilan Anda ke sini, mungkin ini surat palsu," kata Dada menirukan ucapan salah satu penyidik KPK.

Dada pun bingung asal muasal surat tersebut. Ia tidak bisa membedakan mana surat yang asli dan yang palsu.

"Saya tidak tahu mana yang asli dan mana yang palsu, soalnya baru kali ini menerima surat panggilan dari KPK, saya kira benar," kata Dada.

Dia lantas meminta izin ke penyidik KPK untuk pulang. "Ya, Anda boleh pulang, soalnya kami belum menjadwalkan pemanggilan Anda untuk hadir sebagai saksi, nanti kami menjadwalkan kembali," ucap Dada kembali menirukan jawaban salah satu penyidik KPK.

Wali Kota Bandung ini pun bergegas pulang ke Bandung. Dada tiba di Bandung pukul 15.00 WIB. Atas surat palsu tersebut, Dada menduga ada orang yang mempunyai maksud tertentu pada dirinya di balik kasus suap bansos dan tangkap tangan hakim Setyabudi Tedjocahyono ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com