Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Opsi BBM Bersubsidi, Hatta: Lebih Cepat Lebih Bagus

Kompas.com - 04/04/2013, 11:40 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah sedang mengkaji opsi soal kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hasil kajian itu akan diputuskan bulan ini.

"April itu kita sudah punya posisi (keputusan) yang tepat. Tapi kalau bisa lebih cepat lebih bagus," kata Menteri Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Hatta menegaskan anggaran subsidi energi yang menembus Rp 300 triliun sudah tidak sehat. Sehingga, pemerintah ingin melakukan tindakan pengurangan anggaran subsidi energi (khususnya untuk BBM bersubsidi) agar ruang fiskal pemerintah terjaga.

Di sisi lain, Hatta menginginkan anggaran subsidi energi tersebut bisa dialihkan untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kita sudah lakukan exercise kritis, tapi kalau soal opsi teknis seperti apa yang akan diambil, mohon bersabar karena nanti akan dilaporkan ke Presiden," tambahnya.

Sesuai dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minggu lalu di Bali, rumusan soal BBM bersubsidi itu harus dilakukan pekan ini. Artinya, besok adalah hari terakhir rumusan pengendalian BBM bersubsidi tersebut harus dituntaskan. "Hari ini mau dilaporkan ke Presiden," tambahnya.

Seperti diberitakan opsi yang saat ini dikaji pemerintah adalah rencana menaikkan harga BBM bersubsidi atau tidak, pelarangan pemakaian BBM bersubsidi untuk mobil pelat hitam atau pengendalian BBM bersubsidi di kendaraan dinas dan kendaraan di pertambangan dan perkebunan yang besar.

Menteri ESDM Jero Wacik menambahkan, selama ini anggaran subsidi energi khususnya BBM bersubsidi hanya dinikmati oleh orang kaya sehingga pihaknya menginginkan ada penurunan anggaran subsidi energi tersebut.

"Memang dari semua survei yang ada, semua bilang bahwa subsidi itu 77 persen dinikmati oleh menengah atas. Rp 300 triliun itu disedot oleh orang-orang mampu. Sehingga apakah diturunkan anggaran subsidi energi itu," kata Jero.

Namun, Jero pun juga belum berani bicara terkait keputusan apa yang akan diambil pemerintah terkait BBM bersubsidi ini. "Ini belum selesai, jangan diburu-buru, jangan ditekan-tekan. Nanti keliru Anda juga yang protes ke kami," tambahnya.

Dalam rapat ini juga hadir Menteri ESDM Jero Wacik, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung.

Ikuti artikel terkait di Topik Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com