Masih Banyak Penumpang KRL Tak Punya Tiket

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melakukan kegiatan penertiban di dalam stasiun dan terhadap para penumpang KRL yang tidak bertiket di dalam kereta.

Hasilnya, 6.901 orang berhasil terjaring karena melanggar peraturan. Pada kegiatan penertiban tersebut, petugas menemukan masih ada penumpang tanpa tiket yang sah atau memiliki tiket namun tidak sesuai dengan relasi dan tujuan. Beberapa penumpang bahkan tak memiliki tiket sama sekali.

"Kecurangan ini dapat meningkat bila ada dua kelas di KRL. Karena tidak mungkin dilakukan pemeriksaan bila ada dua kelas. Sudah saatnya dijadikan satu kelas. Semua orang berhak mendapatkan pelayanan yg sama," ujar Dirut PT KCJ, Tri Handoyo di stasiun Gambir, Selasa (2/4/2013).

Tri menambahkan, jika sistem e-ticketing sudah diterapkan, dirinya yakin, penumpang-penumpang nakal tersebut sudah tidak mungkin lagi bisa melakukan aksinya.

"Kalau pakai e-ticketing, misalnya yang single trip, jika nanti dia turun di stasiun yang tidak dia pesan, maka dia tidak bisa keluar. Karena kartu e-ticketing ini tidak sesuai," tambahnya.

Operasi penertiban ini dilakukan pada Januari 2013 sampai Maret 2013. Dari operasi itu petugas mendapati 1.257 orang penumpang tidak memiliki tiket dan sebanyak 5.644 orang penumpang memiliki tiket yang tidak sesuai dengan kelasnya.

Sesuai dengan SK Direksi No SK.003/CU/KCJ/II/2013, pengguna KRL tanpa tiket yang sah, dikenakan denda sebesar Rp 50.000. C35-12