Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triathlon Sumsel Upaya Hidupkan Turisme Berbasis Olahraga

Kompas.com - 31/03/2013, 22:50 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemerintah Sumatera Selatan berupaya menghidupkan turisme berbasis olahraga, dengan memanfaatkan fasilitas olahraga sekaligus mengangkat ikon daerah. Salah satunya melalui penyelenggaraan kompetisi triathlon South Sumatra International Triathlon Union Triathlon Premium Asian Cup 2013 yang berlangsung 30-31 Maret.

Kompetisi yang terdiri dari kategori triathlon dan duathlon ini cukup menarik bagi peserta asing. Sebanyak 370 peserta dari belasan negara mengikutinya. Mereka di antaranya berasal dari Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Hongkong, dan Macau.

Peserta dari Indonesia hanya mengikuti kategori duathlon yang terdiri dari lari, sepeda, dan lari dengan atlit unggulan Muhammad Kadri.

Lomba triathlon terdiri atas renang, sepeda, dan lari. Jarak terjauh berada di nomor triathlon yang meliputi jarak 51,5 kilometer (km) terdiri dari renang 1.500 meter, sepeda 40 km, dan lari 10 km.

Dua ikon Kota Palembang ditunjukkan melalui rute yang dilalui dalam triathlon, yaitu Jakabaring Sport City yang diklaim memiliki sejumlah arena olahraga kelas dunia dan Jembatan Ampera. "Jembatan Ampera akan dilalui sampai tiga kali dalam rute triathlon, sebagai upaya memperkenalkan ikon Palembang," kata Ketua Panitia Pelaksana South Sumatra International Triathlon Union Triathlon Premium Asian Cup 2013, Ahmad Najib, di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (31/3/2013).

Najib mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya memasukkan Sumsel sebagai salah satu lokasi turisme berbasis olahraga (sport tourism) di dunia. Untuk kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Sumsel menyediakan total hadiah senilai Rp 1,5 miliar yang dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sumsel.

"Sebelum kompetisi ini, sudah banyak digelar kompetisi dan even olahraga tingkat regional dan internasional di Sumsel," kata Ahmad Najib.

Presiden Federasi Triathlon Indonesia, Mark Sungkar, mengatakan, triathlon merupakan salah satu cabang yang bergengsi di dunia. Cabang ini berpotensi menarik banyak pengunjung ke sebuah kota. "Di Hamburg, pengunjung mencapai 600.000 orang. Jika ini bisa digerakkan dengan baik, maka potensi ekonomi wisatanya sangat tinggi," katanya.

Namun selama penyelenggaraan, South Sumatra International Triathlon Union Triathlon Premium Asian Cup 2013 ini, penonton dari luar daerah terlihat sepi. Sebagian besar penonton adalah pelajar sejumlah sekolah dasar di Palembang yang datang berombongan bersama guru masing-masing, dan masyarakat Palembang terutama di sekitar Jembatan Ampera.

Kompetisi juga diwarnai insiden atlet Rusia Nikolai Yaroshenko yang memukul atlet Amerika Serikat Colin O'Brady. Akibatnya, Nikolai didiskualifikasi.

Sejumlah kekurangan juga masih terjadi dalam penyelenggaraan. Di antaranya molornya jadwal pertandingan dan penutupan jalan yang dikeluhkan beberapa warga sekitar. "Saya kesulitan mau berangkat bekerja," kata Aminah (35), salah satu warga Jakabaring, Palembang.

Kompetisi triathlon ini merupakan yang keempat dalam 10 tahun terakhir diselenggarakan di Sumsel. Pada November 2012, juga digelar Musi Triboatton yang diselenggarakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di sepanjang Sungai Musi. Kegiatan ini mencoba mengangkat Sungai Musi sebagai ikon wisata air. Kompetisi ini di antaranya mempertandingkan dayung menyusuri sungai terbesar dan terpanjang di Sumsel tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com