Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Ini Koleksi Puluhan Ribu Gigi Tikus

Kompas.com - 28/03/2013, 09:02 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com — Sebuah keluarga petani di Pinrang, Sulawesi Selatan, punya kebiasaan unik karena mengoleksi puluhan ribu gigi tikus sejak 12 tahun terakhir. Meski kegemaran ini tak memberi manfaat ekonomi atau keuntungan apa pun, keluarga tersebut tetap mengoleksi gigi tikus sekadar untuk menunjukkan prestasi.

Keluarga Anas Tika mengumpulkan ribuan gigi tikus dari hasil tangkapan tikus di ladang milik mereka. Bangkai-bangkai tikus yang telah hancur di dalam liang dan tersisa tulang belulang selanjutnya disortir. Gigi-gigi tikus itu dipisahkan dan dicuci bersih agar tak meninggalkan aroma busuk.

Saat waktu luang, keluarga ini kerap menghibur diri di kolong rumah sambil menghitung-hitung gigi tikus yang telah terkumpul. Anas berharap kebiasaannya mengoleksi gigi tikus, yang diklaimnya terbanyak di Indonesia bahkan dunia, kelak bisa mendapatkan penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri).

"Saya hanya ingin meyakinkan bahwa saya adalah penangkap dan kolektor gigi tikus terbanyak di Indonesia bahkan dunia, saya tak yakin ada orang yang bisa mengoleksi gigi tikus sebanyak yang saya kumpulkan," ujar Anas, Kamis (28/3/2013).

Meski banyak warga yang risih, bahkan jijik jika bersentuhan dengan tikus, keluarga Anas tak merasakan itu. Anas yakin gigi-gigi tikus yang telah dicuci bersih dan dikeringkan tak akan membawa penyakit apa pun. Buktinya, telah lebih dari 10 tahun mereka menyimpan koleksi ini dan tak ada penyakit yang menjangkiti.

Agar bisa bertahan lebih lama, gigi-gigi tikus seberat 12 kilogram itu disimpan dalam toples plastik dan kardus agar kelak bisa disimpan lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com