Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dalam Keadaan Bahaya

Kompas.com - 26/03/2013, 01:59 WIB

Saldi Isra mengingatkan pentingnya mengungkap kasus tersebut secara tuntas. Dalam konteks bernegara, kegagalan pengungkapan penyerangan itu sama saja dengan kegagalan Presiden melindungi rakyatnya. ”Ini kan kantor pemerintah. Milik pemerintah saja diserang dan tidak bisa melindungi, apalagi melindungi rakyatnya,” kata Saldi.

Kemarin, pemimpin sejumlah lembaga yang tergabung dalam forum Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian

sepakat agar kasus tersebut diungkap tuntas. ”Jangan khawatir, seluruh pimpinan lembaga tadi meyakinkan bahwa siapa pun pelakunya harus diungkap,” ujar Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana.

Di Sleman, Kepala LP Cebongan Sukamto Harto mengatakan ada potensi kerawanan. ”Dari berkas yang ada, keempat tahanan itu terlibat dalam pembunuhan anggota TNI AD. Untuk menghindari adanya aksi pembalasan seperti kasus di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dibutuhkan pengamanan tambahan,” ujarnya.

Menyadari hal itu, Sukamto meminta bantuan pengamanan ke Polda DI Yogyakarta. Ia juga menghubungi Polsek Mlati untuk melakukan patroli di sekitar LP.

Pemindahan tahanan, menurut Kapolda DI Yogyakarta Brigadir Jenderal (Pol) Sabar Rahardjo, disebabkan plafon tahanan Mapolda DI Yogyakarta jebol. Namun, berdasarkan pengamatan, ruang tahanan di Lantai 2 Direktorat Reserse Umum dan Khusus tersebut hanya terlihat bocor di bagian plafon.

Sebelum kejadian, Sabar mengatakan telah meminta bantuan pengamanan LP ke Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta. ”Wakapolda telah meminta bantuan ke Kepala Staf Korem agar ditugaskan patroli ke sana (LP). Menurut informasi, Kepala Staf Korem sudah memerintahkan ke Detasemen Polisi Militer,” ujarnya. Namun, saat penyerangan tidak terlihat satu pun petugas polisi dan TNI berjaga-jaga di sekitar LP.

Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Hardiono Saroso mengatakan, pihaknya siap membantu Polda DI Yogyakarta untuk mengungkap pelaku penyerangan. ”Jangan berspekulasi siapa pelakunya. Semua menjadi tanggung jawab penuh saya,” katanya.

(IAM/FER/ANA/DWA/RYO/ABK/ANS/SEM/PRA/EDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com