Awas! Tremor di Ijen Terus Meningkat!

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Aktivitas Gunung Ijen di Jawa Timur, yang berstatus Siaga, kembali mengkhawatirkan. Hal itu ditandai dengan meningkatnya kegempaan dan tremor hingga skala maksimum. Masyarakat diminta tidak berada dalam radius 1,5 km dari kawah.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, Minggu (24/3/2013), mengatakan, sejak tanggal 20 Maret 2013, pukul 22.51 WIB, terekam tremor di Ijen dengan amplitudo maksimum dan lama tremor mencapai 660 detik. Sesekali terekam gempa vulkanik dalam dan dangkal.

Ada indikasi kekuatan tremor ini semakin meningkat. Pemantauan pada 23 Maret 2013, pukul 06.00-12.00 WIB menunjukkan terjadi dua kali gempa vulkanik dangkal, dan tremor menerus dengan amplitudo 4-40 mm, dominan 10 mm.

Sementara itu, pemantauan pada 24 Maret 2013 pada pukul 00.00-12.00 WIB menunjukkan catatan lima kali gempa vulkanik dangkal dan tremor menerus dengan amplitudo 4-30 mm, dominan 8 mm. "Direkomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius 1,5 km dari Kawah Ijen," katanya.

Surono mengatakan, sudah satu tahun lebih Ijen berstatus Siaga dengan aktivitas naik-turun. Pemantauan gunung ini sangat penting karena tingkat risikonya sangat tinggi. "Volume air danau kawah Ijen mencapai 36 juta meter kubik dengan pH 0.2-0.5, sangat asam. Jika terjadi letusan kecil saja bisa menumpahkan 10 persen volume air kawah dan itu artinya 3,6 juta meter kubik, sudah setara letusan Kelut (Kediri)," katanya.

Surono mengaku cemas menghadapi Ijen dan Dieng, yang meningkat dalam waktu yang bersamaan. "Keduanya padat penduduk dan hingga titik yang paling membahayakan bagi turis, penambang, dan petani," katanya.