Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Kupu-kupu Beracun Serang Warga Pinrang

Kompas.com - 22/03/2013, 06:55 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com — Kawanan kupu-kupu putih penyebar serbuk beracun kembali menyerang permukiman warga dan para pengguna jalan di sejumlah kecamatan di Pinrang, Sulawesi Selatan, terutama pada malam hari. Warga yang terkena serbuk kupu-kupu putih beracun ini mengakibatkan sekujur tubuh terasa gatal-gatal dan kulit memar.

Kupu-kupu yang berjumlah ribuan ini mulai muncul petang hari dan mengikuti sumber cahaya lampu di malam hari, termasuk lampu kendaraan di jalan raya. Serangan kupu-kupu putih beracun ini terjadi sejak sepekan terakhir.

Amiruddin, warga Kecamatan Cempa Pinrang, menjelaskan, kupu-kupu beracun ini muncul bersamaan musim panen padi petani yang tengah berlangsung di sejumlah kecamatan, seperti Cempa, Mattiro Sompa, Paleteang, Ammssangeng Sempang, dan Kanni.

Warga yang bersentuhan atau berada di bawah kerumunan kupu-kupu putih beracun ini, kata Amiruddin, akan merasakan kulit mereka gatal-gatal dan memar di sekujur tubuh. Untuk menghindari serangan kupu-kupu beracun di malam hari, warga umumnya lebih memilih berdiam diri di rumah sambil mematikan lampu.

"Kalau malam lebih baik saya berada di dalam rumah daripada bepergian. Warga yang terkena serbuk kupu-kupu akan terasa gatal dan menggaruk sepanjang malam. Selain itu, kulit juga memar kemerah-merahan," ujar Amiruddin.

Meski setiap musim panen mengganggu, hingga kini warga dan pemerintah setempat belum menemukan cara efektif membasmi kawanan kupu-kupu beracun dalam jumlah besar ini lantaran menyebar di berbagai tempat pada malam hari.

Menurutnya, warga sempat berusaha membasmi kupu-kupu itu dengan semprotan antihama serangga, tetapi gagal. Sebab, setelah beberapa kupu-kupu mati, muncul kupu-kupu lain yang jumlahnya lebih besar.

Belum diketahui dari mana sumber penyebaran kupu-kupu dalam jumlah ribuan setiap malam tersebut. Namun, warga menduga kupu-kupu tersebut berasal dari kepompong ulat yang menyerang padi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com