JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia perangkat keras dan layanan telekomunikasi Ericsson, mengatakan Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang memberi pemasukan besar ke perusahaan. Empat operator seluler di Indonesia menggunakan produk dan layanan Ericsson.
CEO Ericsson Hans Vestberg, mengakui Indonesia sejak dulu selalu masuk dalam 10 besar negara yang memberi kontribusi besar pada pendapatan Ericsson secara global. Namun, Indonesia belum pernah masuk dalam 5 besar.
"Indonesia pasar sangat penting untuk kami, dan pasar terbesar di Asia Tenggara yang terus tumbuh," kata Vestberg saat berkunjung ke Jakarta, Kamis (21/3/2013). Tapi, ia tak menyebut angka pasti pendapatan Ericsson Indonesia.
Di beberapa negara lain, industri telekomunikasi mulai mengalami kejenuhan. Sementara di Indonesia, dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa, pasarnya terus berkembang seiring pertumbuhan pengguna ponsel pintar dan tablet.
Sebagai perusahaan yang sudah berada di Indonesia selama 101 tahun, Ericsson berkomitmen terus melayani kebutuhan perangkat keras dan layanan untuk operator seluler. Tercatat, Ericsson bermitra dengan Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Axis.
Executive Vice President and Head of Business Unit Network Ericsson, Johan Wibergh menjelaskan, pihaknya menyediakan jasa infrastruktur telekomunikasi, kustomisasi, dan managed service. Tak hanya itu, Ericsson juga menyediakan full integration system, yang menghubungkan dua sistem berbeda, misalnya antara operator seluler dengan perbankan.
Pada September 2012 lalu, Vestberg berkunjung ke Indonesia sebagai bentuk komitmen dalam menyediakan perangkat keras serta layanan untuk modernisasi jaringan Indosat. Di bulan Maret 2013, Vestberg kembali ke Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan para mitra, termasuk XL Axiata dalam menyediakan layanan machine-to-machine.
Perusahaan asal Swedia ini mengklaim masih menguasai 60 persen pangsa pasar global. Jumlah ini lebih besar dua kali lipat dari pangsa pasar kompetitor di urutan dua dan tiga. Perusahaan telekomunikasi asal China, seperti Huawei dan ZTE, coba menghadang dominasi Ericsson.
Di Indonesia, Ericsson juga mengklaim masih jadi nomor satu. Ericsson Indonesia kini dipimpin oleh Sam Saba sebagai Presiden Direktur sejak 1 Februari 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.