Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Titik Demarkasi Akan Segera Diselesaikan

Kompas.com - 21/03/2013, 03:24 WIB

Jakarta, Kompas - Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Rabu (20/3), di Istana Merdeka, Jakarta, menghasilkan komitmen untuk segera menyelesaikan masalah di tiga titik demarkasi yang belum tuntas.

Sementara dalam pertemuan dengan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair di Kantor Presiden, Presiden Yudhoyono membicarakan berbagai masalah dunia, mulai situasi di Timur Tengah sampai perkembangan terkini masalah Laut China Selatan dan Semenanjung Korea.

Tiga titik demarkasi di perbatasan darat RI-Timor Leste yang belum tuntas itu, menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, meliputi wilayah Dilumil-Memo di Kabupaten Belu, Bijael Sunan-Oben (TTU), dan Noelbesi-Citrana (Kabupaten Kupang).

”Tadi dibahas dan (ada) komitmen kedua kepala pemerintahan untuk menyelesaikan masalah ini dalam waktu yang relatif singkat,” kata Marty.

Menurut Marty, persoalan di tiga titik demarkasi itu cukup kompleks karena adanya perubahan kondisi alam di sana serta kondisi sosial masyarakat setempat. Seperti diketahui, penentuan demarkasi dua negara didasarkan pada perjanjian antara pemerintah kolonial Belanda dan pemerintah kolonial Portugal pada abad ke-18.

Dalam perjanjian tersebut, penentuan demarkasi didasarkan pada fitur alam saat itu. Sementara jika diterapkan saat ini, perlu ada penyesuaian yang disepakati kedua negara mengingat fitur alamnya sudah mengalami perubahan.

Dari sisi kondisi sosial, dibutuhkan pengaturan bersama terkait proses interaksi dan komunikasi masyarakat dua negara di perbatasan, mengingat sejatinya mereka masih memiliki garis kekerabatan.

Dalam itu dibahas pula persoalan keanggotaan Timor Leste dalam ASEAN yang belum tercapai. Meski Indonesia mendukung upaya Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN, sejumlah negara anggota lain belum sepenuhnya sepakat.

Bertemu Blair

Setelah bertemu PM Xanana selama lebih dari satu jam, Presiden Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Blair saat ini menjabat sebagai utusan khusus Kuartet Timur Tengah yang bertugas memediasi proses perdamaian Palestina-Israel.

”Sebagian pembahasan tadi mengenai perkembangan di Timur Tengah, baik masalah proses perundingan perdamaian, menyangkut masalah Palestina, perkembangan di Suriah, perkembangan di kawasan Timur Tengah secara umum, termasuk perubahan proses perubahan demokratisasi di Mesir. Itu dibahas dengan cukup mendalam,” kata Marty yang mendampingi Presiden, seperti dikutip dalam situs resmi presidenri.go.id. (why)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com