Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Terobosan untuk Bangun Banyuwangi

Kompas.com - 18/03/2013, 21:43 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Ratusan pejabat eselon duaI setingkat kepala dinas dari sejumlah daerah di Jawa Timur dan Indonesia timur, terkesima mendengar pemaparan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Para pejabat eselon dua itumerupakan peserta Program Pendidikan Latihan Kepemimpinan (Diklatpim) II Angkatan XXIX Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi (Balitbangprov) Jatim.

Berbicara dalam acara pembukaan Diklatpim II Angkatan XXIX di Surabaya, Senin (18/3/2013), Bupati Banyuwangi memaparkan kiat-kiat memimpin daerahnya. Pada era otonomi, begitu banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk memajukan daerah dan menyejahterakan rakyat.

"Dengan berbagai terobosan kebijakan di daerah, saya ingin tidak lagi mengeluh ke pusat," kata Azwar Anas.

Menurut Azwar Anas, terobosan itu antara lain mendorong potensi di luar APBD dalam upaya pengentasan kemiskinan. Seperti memanfaatkan dana CSR perusahaan-perusahan di Banyuwangi untuk pengentasan kemiskinan. Itu misalnya berhasil mengentaskan kemiskinan di Kecamatan Wongsorejo.

Pemkab Banyuwangi mempunyai kebijakan yang terintegratif dalam upaya pengentasan kemiskinan. Dalam upaya pemberantasan kemiskinan, pemkab juga melakukan desain tata ruang.

"Dengan desain tata ruang yang menetapkan peruntukan Kecamatan Wongsorejo sebagai kawasan industri, bisa mendongkrak kesejahteraan masyarakat sehingga disana meningkat kemiskinan bisa ditekan," ungkap Azwar Anas.

Bahkan dengan investasi yang masuk, lapangan kerja akan tercipta. Angka kemiskinan pun akan merosot. Di Banyuwangi dari sebelumnya kemiskinan masih di atas 20 persen, sekarang sisa 10 persen.

"Kami punya sejumlah terobosan dan program pembangunan, yang langsung atau tidak tentu akan mengurangi kemiskinan, termasuk upaya pemkab mendorong ekoturisme, untuk sejumlah potensi wisata di Banyuwangi. Apalagi sekarang sudah ada penerbangan ke Banyuwangi," katanya.

Apa yang sudah diraih Banyuwangi, termasuk upaya pengentasan kemiskinan membuat daerah lain iri. Seperti diungkap Mustain dari Lombok Utara, NTB. Dia mengatakan, Lombok Utara, merupakan kabupaten pemekaran yang usianya baru empat tahun, dengan angka kemiskinan masing tinggi hingga 43 persen. Sejumlah kebijakan di Kabupaten Banyuwangi bisa dicontoh.

"Rencananya, kami akan berkunjung ke Banyuwangi untuk mempelajari berbagai kiat pengentasan kemiskinan di sana," ujar Mustain, dalam forum tanya jawab.

Salah satu indikator kemajuan ekonomi Banyuwangi yang juga diungkap Bupati Banyuwangi adalah kinerja perbankan yang tumbuh tinggi di wilayahnya. Simpanan masyarakat di perbankan (dana pihak ketiga) di Banyuwangi meningkat 24 persen sepanjang 2012 menjadi Rp 4,2 triliun.

Tingkat persentase pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan dengan kabupaten/kota lain. Tingkat pertumbuhan simpanan masyarakat Banyuwangi di bank melampaui rata-rata pertumbuhan seluruh Jatim yang hanya 16 persen. Untuk kredit di Banyuwangi sepanjang 2012 meningkat 18,5 persen menjadi Rp 5,7 triliun.

Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jatim.

Komposisi simpanan dan kredit di Banyuwangi menunjukkan loan to deposit ratio (rasio simpanan terhadap kredit) mencapai lebih dari 100 persen. Itu menunjukkan bank di Banyuwangi sangat aktif menyalurkan kredit seiring dengan geliat ekonomi di daerah paling timur Pulau Jawa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com