Padang, Kompas
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Ade Edward, Minggu (17/3).
Adapun simulasi penanggulangan bencana di lapangan, kata Ade, akan dilakukan di sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, tahun 2014. Ini sebagai bagian persiapan terjadinya gempa bumi yang energi potensialnya tersimpan di segmen Mentawai Megathrust yang berpotensi memicu tsunami.
Menurut Ade, simulasi yang akan melibatkan peserta dari 18 negara mengambil sebagian contoh penanggulangan bencana pada gempa bumi di Padang pada 30 September 2009. ”Semua sesuai tugas dan fungsi. Ada pelaku penanggulangan bencana di tingkat internasional, nasional, dan daerah,” katanya.
Ade menuturkan, salah satu fokus simulasi ialah pengetatan rantai koordinasi terutama yang terkait mekanisme kerja para relawan dari banyak negara dan lembaga. Menurut Ade, belajar dari pengalaman penanggulangan bencana gempa bumi 2009, koordinasi terkait bantuan dari luar negeri seharusnya berada di bawah lembaga PBB untuk urusan kemanusiaan (UN-OCHA).
Terkait pengerahan kekuatan militer multinasional dalam penanggulangan bencana, kata Ade, simulasi yang akan dilangsungkan bakal merujuk pengalaman penanggulangan bencana gempa pada 2009. ”Tahun 2009 juga ada pengerahan kekuatan militer dari 25 negara. Ini harus berada dalam satu rantai komando,” katanya.