TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Sejumlah warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, mengeluhkan lamanya pembuatan kartu penduduk elektronik (e-KTP).
Pengamatan Kompas menunjukkan, proses pembuatan KTP elektronik di kawasan BSD City, misalnya, cenderung tidak beres. Dalam satu keluarga yang terdiri dari empat jiwa yang mengurus KTP elektronik, misalnya, hanya satu orang atau dua orang di antaranya yang KTP-nya sudah jadi. Sisanya tidak jelas, sebagaimana disebutkan ketua RT atau ketua RW di kawasan itu.
Kondisi seperti itu misalnya terjadi di Kelurahan Rawabuntu, Kecamatan Serpong, yang terletak di kawasan BSD City. Sebagian besar keluarga di salah satu RT, misalnya, tidak seluruhnya mendapatkan KTP elektronik sesuai dengan jumlah jiwa yang telah melakukan proses pembuatan.
Warga menduga, ketidakberesan proses pembuatan KTP elektronik secara nasional yang menghabiskan biaya tidak sedikit itu karena petugas yang tidak profesional. Warga telah dituntut segera melakukan proses pembuatan KTP eletronik, tetapi aparat pemerintah yang melayani diduga kurang mampu membuatnya.
Pada Minggu pagi, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan Yusuf Ismail mengklaim bahwa sampai dengan Maret 2013 ini, sudah 88 persen warga Tangerang Selatan yang memiliki KTP elektronik atau sebanyak 780.097 jiwa.
Di sela-sela acara car free day di BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu, ia mengimbau kepada warga Tangsel yang belum memiliki KTP eletronik untuk segera mengurusnya di kantor kelurahan dan kecamatan setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.