Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Kalbar Intensifkan Patroli Amankan Perbatasan

Kompas.com - 15/03/2013, 22:17 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal (Pol) Tugas Dwi Apriyanto menyatakan, pihaknya kini kembali mengintensifkan patroli di beberapa titik kawasan perbatasan darat Indonesia (Kalbar) - Sarawak (Malaysia).

"Patroli perbatasan itu, kami lakukan untuk mencegah terjadinya praktek ilegal, seperti penyeludupan, barang maupun makanan dari Kalbar ke Malaysia maupun sebaliknya," kata Tugas Dwi Apriyanto di Pontianak, Jumat (15/3/2013).

Tugas menjelaskan, ada dua kabupaten, yakni Bengkayang dan Sanggau yang menjadi prioritas patroli, karena di dua kabupaten itu tingkat pelanggaran atau kegiatan penyeludupannya cukup tinggi, dibanding tiga kabupaten lain yang berbatasan dengan Malaysia, yakni Kabupaten Sambas, Sintang, dan Kapuas Hulu.

"Tetapi, terhadap tiga kabupaten itu, bukan berati kami tidak melakukan patroli perbatasan, tetap melakukan patroli, cuma intensitasnya saja yang berkurang," ujarnya.

Kapolda Kalbar menyatakan, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan Komando Daerah Militer XII Tanjungpura, serta instansi terkait lainnya dalam melakukan patroli perbatasan itu.

Tugas menambahkan, alasan ditingkatkannya pengamanan perbatasan, karena Kalbar cukup rawan terjadi tindakan-tindakan ilegal, seperti penyeludupan gula pasir, kayu, narkoba dan aktivitas lainnya yang bersifat ilegal.

"Kami akan tindak tegas, setiap pelanggaran ataupun tindakan ilegal yang menyangkut batas kedua negara, sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.

Panjang perbatasan darat antara Indonesia (Kalbar) - Sarawak, Malaysia sekitar 857 kilometer terdiri lima pintu masuk, yaitu Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong, di Kabupaten Sanggau dan empat Pemeriksaan Lintas Batas, yakni di Sambas, Bengkayang, Sintang dan Kapuas Hulu.

Dari sepanjang 857 kilometer itu, ada sekitar 52 jalan tikus (jalan setapak ilegal) yang menghubungkan 55 desa di Kalbar dengan 32 kampung di Sarawak, sehingga sangat rawan digunakan untuk praktek-praktek ilegal, seperti penyeludupan gula pasir, narkoba, hasil pembalakan hutan secara liar dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com