Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petambak Forsil CPB Tolak Usulan Relokasi

Kompas.com - 15/03/2013, 16:50 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Petambak plasma yang tergabung dalam Forum Silaturahmi (Forsil) Petambak Bratasena menolak usulan relokasi sebagai solusi mengatasi konflik di tambak udang itu.

Ketua Forsil Cokro Edi dihubungi Jumat (15/3/2013) mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang memang pernah menawarkan relokasi bagi para petambak Forsil ke tambak Aruna Wijaya Sakti (Dipasena), sehingga mereka bisa melakukan tebar mandiri.

Sejak Desember 2012 lalu, para petambak Forsil berinisiatif melakukan tebar mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup menyusul dihentikannya budidaya oleh PT CPB. Tebar mandiri ini dilarang perusahaan karena hal itu tidak diatur dalam kemitraan dan dapat merusak infrastruktur tambak. Namun, mereka menolak usulan relokasi ini dengan sejumlah alasan.

"Tambak-tambak di AWS itu kan juga tambak rakyat, sudah ada yang punya. Kami juga menolak karena tali kasih yang diberikan tidak sesuai AJB (nilai obyek) tambak kami Rp 215 - 240 juta," ujar Cokro.

Adapun Pemkab Tuba dan PT CPB menawarkan relokasi ini dengan fasilitas antara lain tambak di AWS, uang tali kasih Rp 25 juta, biaya transportasi pindah Rp 1,5 juta dan biaya hidup Rp 1,5 juta untuk tiga bulan.

Sebelumnya, Wakil Bupati Tuba Heri Wardoyo mengatakan, tawaran relokasi ini semestinya menjadi jalan keluar untuk membuat situasi di CPB kembali kondusif. "Kami menjamin kemitraan tetap berjalan, bagi mereka yang masih ingin melanjutkan," ujarnya.

Namun, yang disesalkannya, tawaran ini justru ditolak para petambak Forsil. Cokro mengatakan, pihaknya masih berkomitmen melanjutkan budidaya udang di CPB. "Yang penting bagi kami adalah perusahaan tidak arogan dan mau berdiskusi dengan kami," ujar Cokro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com