Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Naik karena Salah Kebijakan

Kompas.com - 13/03/2013, 09:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) menilai naiknya harga bawang putih dan bawang merah dalam sepekan terakhir karena ketidakberesan pemerintah dalam mengatur sektor pertanian. Khususnya terkait dengan kebijakan impor sektor pangan.

Ngadiran, Sekretariat Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) menjelaskan, baru kali ini harga bawang merah dan bawang putih lokal melonjak tajam. Menurut dia sebenarnya dari dulu suplai bawang merah dan bawang putih lokal cukup untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri.

"Pemerintah tidak dapat mengatur soal kebijakan pangan. Pemerintah berlakukan impor bawang saat musim panen yang merusak harga. Sehingga petani bawang semakin lama makin sedikit," ujar Ngadiran saat dihubungi KONTAN, Selasa (12/3/2013).

Menurut Ngadiran, justru di saat petani bawang semakin sedikit, pemerintah mengambil kebijakan menyetop impor bawang putih dan bawang merah. Alhasil, sekarang harga bawang melejit.

"Yang diuntungkan dari naiknya harga bawang saat ini adalah yang menyimpan barang (bawang) dan pemilik gudang. Mereka menahan barang sehingga harganya jadi naik," ujar Ngadiran.

Bahkan, Ngadiran, menduga naiknya harga komoditas pangan seperti kedelai, jagung, daging sapi, cabai, buah, bawang merah, dan bawang putih dalam beberapa bulan terakhir terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

"Tahun ini kan tahun politik. Cari duitnya bisa macam-macam cara," ujar Ngadiran. Dia menuding para pemain besar tersebut menangguk untung besar demi perhelatan Pemilu tahun depan. (Oginawa R Prayogo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com