Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Kesenjangan Bukan Sebab Bentrok di OKU

Kompas.com - 11/03/2013, 19:42 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius membantah kesenjangan antara Polri dan TNI menjadi penyebab pecahnya konflik di Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Menurutnya, remunerasi Polri belum tentu lebih besar dari TNI.

"Hubungan selama ini baik. Sama saja, bahkan remunerasinya mungkin lebih besar dari pada kita," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius di Jakarta, Senin (11/3/2013).

Menurut Suhardi, anggapan tersebut hanya dikembangkan dari penyebab sebenarnya. Pembakaran Polres OKU pada Kamis (7/3/2013), tak lain, terkait kekecewaan TNI setelah anggotanya ditembak mati oleh polisi. Untuk diketahui, pada akhir Januari lalu anggota TNI dari Batalyon Armed 15, Pratu Heru tewas ditembak petugas lalu lintas Polres OKU Brigadir Polisi Bintara Wijaya.

Wijaya saat itu mengaku ingin menghentikan Heru yang dianggap melakukan pelanggaran lalu lintas. Namun, Heru tak menghiraukan dan tetap melanjutkan perjalanan. Wijaya pun mengejar Heru hingga melepaskan tembakan yang menewaskan anggota TNI itu. Wijaya saat ini telah menjalani proses hukumnya dan telah mendekam di Polda Sumatera Selatan.

Sejak saat itu hubungan aparat TNI dan Polisi di Sumsel sempat memanas. Sebelumnya, alasan kesenjangan itu muncul dari berbagai pihak. Salah satunya, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar yang menilai kesenjangan kewenangan dan kehidupan material antara dua institusi itu merupakan akar masalahnya.

"Sekarang kewenangan keamanan dalam negeri ada di tangan Polri. Padahal dulu sewaktu masih dalam ABRI, kewenangan itu dilakukan bersama-sama antara TNI dan Polri," kata Bambang.

Dari sisi kehidupan materi, menurut Bambang, kesenjangan tampak antara prajurit TNI dan polisi. Kondisi itu sangat berpotensi menimbulkan kecemburuan antara prajurit TNI dan polri.

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mengatakan hal senada. Menurut dia, banyak fasilitas didapat Polri tapi kinerjanya tak sebanding. "Sejak 1999, pemisahan Polri dan TNI diharapkan mampu meningkatkan kinerja Polri. Tapi yang terjadi, kesenjangan Polri dan TNI," kata Fadli, melalui layanan pesan singkat, Minggu (10/3/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com