Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Penyerangan Polres OKU Belum Ungkap Fakta Penting

Kompas.com - 10/03/2013, 16:47 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

BATURAJA, KOMPAS.com - Penyelidikan terkait penyerangan puluhan anggota TNI Batalyon Artileri Medan 76 15 Martapura belum dapat mengungkap detail penting kejadian tersebut.

Detail penting yang dimaksud di antaranya ada tidaknya rencana dalam penyerangan yang dilakukan puluhan anggota TNI Batalyon Artileri Medan 76 15 Martapura serta rantai komando tertinggi yang memerintahkan peristiwa yang melukai lima orang dan merusak sejumlah fasilitas kepolisian itu.

Ketua Tim Penyelidikan Komandan Detasemen Polisi Militer Kodam II/Sriwijaya Kolonel CPM Ujang Martenis mengatakan, selain memintai keterangan 30 anggota Batalyon Artileri Medan (Armed) yang diduga sebagai provokator, penyelidikan baru dilakukan pada tahap pemeriksaan.

"Kami baru mencari data-data dan bukti dari luar dulu. Belum masuk pada tahap proses hukum atau pro-yustisia," katanya di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Minggu (10/3/2013).

Menurut Ujang, pemeriksaan awal ini terutama untuk mengetahui detail kejadian termasuk para pelaku penyerangan tersebut. penyelidikan proses hukum terhadap pelaku akan dilakukan secara perlahan. Temuan sementara adalah pelaku semua anggota Batalyon Armed 76 15 Martapura dan tak ada anggota satuan lain terlibat. Sekitar 30 persen anggota Batalyon Armed Martapura diduga terlibat dalam peristiwa itu.

Ujang juga menjanjikan penyelidikan kasus akan dilakukan secara transpraran kepada pihak kepolisian. Transparansi ini dilakukan dengan memberikan laporan berkala kepada Kepolisian terkait pengembangan penyelidikan kasus ini.

Namun, penyelidikan akan tetap dilakukan secara internal di Detasemen Polisi Militer Kodam II/Sriwijaya tanpa adanya intervensi dari pihak luar. Hal ini karena semua pelaku diduga murni dari anggota TNI/AD.

"Seperti penyelidikan Brigadir BW terkait penembakan yang menewaskan Prajurit Satu Heru Oktavianus itu, kami tidak intervensi tapi menerima laporannya," katanya.

Kapolres OKU Dimintai Keterangan
Sejumlah saksi dimintai keterangan Detasemen Polisi Militer Kodam II/ Sriwijaya pada Minggu. Salah satunya Kepala Polisi Resor (Kapolres) Ogan Komering Ulu (OKU) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Azis Sahputra. Sejauh ini, sebanyak 30 saksi telah dimintai keterangan. Sebanyak 30 anggota Batalyon Armed Martapura pun terus menjalani pemeriksaan di markas Kodam II/Sriwijaya di Palembang.

Dalam pertemuan dengan Komisi III DPR RI, Sabtu, Azis mengakui tengah berada di Palembang saat kejadian untuk merawat istrinya yang tengah sakit. Ia menyangkal telah mengetahui informasi akan adanya serangan sebelum kejadian dan sengaja tak berada di tempat.

Ia mengaku hanya menerima informasi akan ada aksi damai dan tak mengetahui informasi akan adanya serangan tersebut. "Saat itu saya menerima informasi adanya rencana aksi damai. Pada anak buah saya perintahkan untuk menerima dengan baik. Tak ada informasi sebelumnya akan ada kejadian itu," katanya.

Menurut Azis, dalam kejadian itu, ia merupakan target utama penyerangan. Selain Kapolres OKU, beberapa anggota kepolisian dan polisi militer yang menjadi saksi mata juga dimintai keterangan, salah satunya Kasub Denpom Baturaja Marten yang babak belur karena kejadian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com