Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kabupaten di NTT Belum Terima Logistik

Kompas.com - 08/03/2013, 15:58 WIB
Frans Sarong

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com- Cuaca memang belum membaik, namun penyaluran logistik pendukung pemilihan gubernur - wakil gubernur Nusa Tenggara Timur yang sedianya digelar pada 18 Maret mendatang, diharapkan terdistribudi pada waktunya.

Logistik dimaksud berupa  surat suara dan formulir C6 atau surat undangan untuk pemilih.          

"Cuaca tampaknya mulai berangsur pulih dan waktu masih cukup untuk merampungkan penyaluran logistik ke sejumlah kabupaten tersisa,"  tutur Ketua Komisi Pemilihan Umum NTT, John Depa di Kupang, Jumat (8/3/2013) petang.          

Hingga  kini setidaknya tiga kabupaten dari 21 kabupaten/kota di NTT, yang belum menerima logistik pilgub. Ketiga kabupaten kepulauan itu adalah Rote Nda, Sabu Raijua dan Alor. Kelambatan distribusi akibat cuaca yang terus memburuk.          

Sebelumnya, Juru Biacara KPU NTT, Jidon de Haan menyebutkan pihaknya kemungkinan akan mencarter helikopter untuk mendistribusikan logistik tersebut.

Dua kemungkinan lainnya adalah meminta bantuan kapal cepat milik Pilair Polda NTT atau menggelar pilkada susulan. "Jika cuaca tetap buruk  dan opsi carter heli atau kapal cepat tetap tidak memungkinkan, maka pilihan terjelek adalah menggelar pilkada susulan di sejumlah kabupaten dimaksud," jelasnya.          

Sesuai ketentuannya seluruh logistik harus sudah tiba di tingkat kecamatan selambat lambatnya H-3, atau H-2 di tingkat desa/kelurahan dan H-1 di sekitar tempat pemungutan suara.

Dengan demikian KPU NTT masih punya waktu cukup merampungkan distribusinya karena pelaksanaan pilgub masih 10 hari lagi. Sesuai rapat Jumat siang, KPU NTT memutuskan hanya logistik untuk Kabupaten Alor yang akan diangkut melalui penerbangan regular.

Sementara untuk Kabupaten Rote Ndao dikirm melalui kapal cepat. "Kalau untuk Kabupaten Sabu Raijua logistiknya sudah dikirim melalui kapal perintis Nembrala, Kamis malam. Kami sedang menunggu laporannya," tambah John Depa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com