Ekonomi AS Terlihat Semakin Menguat

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah indikator memperlihatkan perekonomian Amerika Serikat semakin menguat. Kondisi ini pun mengerek bursa saham Wall Street menguat dan mencetak rekor tertingginya dalam beberapa perdagangan terakhirnya.

Data ketenagakerjaan, yaitu jobless claims, turun sebesar 7.000 menjadi 340.000 pada pekan kedua bulan Maret. Data itu merupakan yang terendah dalam enam pekan terakhir, diikuti dengan naiknya keyakinan konsumen (Bloomberg Consumer Comfort Index).

Data sebelumnya, pada pekan ini, yang positif adalah payrolls dan penjualan rumah baru juga naik. Kendati neraca perdagangan AS mencatat defisit yang membesar, tetapi defisit tersebut karena permintaan impor minyak AS meningkat 16,5 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 44,4 miliar dollar AS sebagai indikasi menguatnya ekonomi domestik.

Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, Jumat (8/3/2013), di Jakarta, perbaikan data ini memberi semangat pemulihan ekonomi AS yang semakin kuat di tengah kekawatiran pemangkasan anggaran otomatis yang mulai efektif per 1 Maret 2013. Investor pun menyambut positif perbaikan data itu.

Indeks Dow Jones masih melanjutkan penguatan 0,23 persen menjadi 14.329,5, imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik menjadi 1,997 persen.