Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Sumut Memilih

Kompas.com - 07/03/2013, 08:25 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Kamis (7/3/2013) ini, warga Sumatera Utara mencoblos untuk memilih gubernur dan wakil gubernur yang akan memimpin selama lima tahun ke depan. Seluruh kantor pemerintahan dan swasta wajib meliburkan karyawan selama pencoblosan.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Turunan B Gulo, di Medan, Rabu, mengatakan, instansi dan perusahaan yang tidak mengindahkan kewajiban ini terancam pidana. ”Sanksinya pidana kurungan 1 bulan sampai 6 bulan dan denda Rp 200.000 sampai Rp 2 juta. Ini sesuai UU Nomor 32 Tahun 2004,” kata Gulo.

Menurut Asisten Bidang Pemerintahan Provinsi Sumut Hasiholan Silaen, pihaknya telah menyebarkan surat Menteri Dalam Negeri mengenai penetapan 7 Maret sebagai hari libur di Sumut. Surat itu disebar sejak 15 Februari.

Pilkada Sumut diikuti lima pasangan calon, yakni Gus Irawan Pasaribu-Soekirman, Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi, Chairuman Harahap-Fadly Nurzal, Amri Tambunan-RE Nainggolan, dan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi.

Sementara itu, KPU Jawa Tengah memastikan Pilkada Jateng akan diikuti tiga pasangan calon. Mereka adalah Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo (Partai Demokrat, PAN, dan Partai Golkar), Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko (PDI-P), dan Hadi Prabowo-Don Murdono (koalisi PKB, PPP, Partai Gerindra, Partai Hanura, PKS, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Ketua KPU Jateng Fajar Saka, Rabu, menjelaskan, ketiga pasangan kandidat itu sementara sudah memenuhi persyaratan sebagai peserta Pilkada Jateng pada 26 Mei 2013. Pendaftar terakhir pada Selasa (5/3) sekitar pukul 22.30 adalah pasangan Hadi-Don.

”Dengan ditutupnya masa pendaftaran bakal calon gubernur, tugas tahap awal KPU sudah terlewati dengan baik, yakni menjaring tiga bakal pasangan calon. Semua pasangan dari partai politik, tak ada pasangan calon jalur perseorangan,” ujar Fajar.

Dari segi persyaratan pencalonan, pasangan Bibit-Sudijono memiliki 37 kursi DPRD, Ganjar-Heru didukung 23 kursi, dan koalisi enam parpol pengusung Hadi-Don punya 40 kursi.

Fajar menuturkan, tahapan selanjutnya pasangan bakal calon itu akan mengikuti tes kesehatan mulai 7 Maret ini. Tes kesehatan dipusatkan di RSUP Kariadi, Semarang.

Munculnya pasangan Hadi-Don dinilai mengejutkan. Pasalnya, semula Hadi mengaku, jika tidak mendapat rekomendasi dari PDI-P, ia akan kembali sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jateng. Namun, setelah tak didukung PDI-P, Hadi ditawari koalisi enam parpol.

Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Abdul Wachid menyatakan, rapat koalisi enam partai berlangsung Selasa (5/3) sore setelah ada tanda-tanda PDI-P tidak mengusung Hadi Prabowo dan Don Murdono. Hadi sempat menolak ketika ditawari sejumlah nama tokoh sebagai wakilnya seperti Ali Mufiz (mantan Gubernur Jateng), Kholiq Arief (Bupati Wonosobo), dan Arief Mudatsir Mandan (Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jateng).

”Kalau kami akhirnya ikut mendukung, itu karena Hadi Prabowo dan Don Murdono ini pasangan potensial untuk memenangi pilgub Jateng. Koalisi partai yang dibangun merupakan koalisi partai nasionalis-religius,” ujar Abdul.

Hal senada dikemukakan Abdul Fikiri Faqih, Ketua DPW PKS Jateng. Pasangan itu punya pengalaman birokrasi pemerintahan daerah. Pengalaman Don sebagai bupati tentu dapat diterapkan di Jateng. Hadi cukup dikenal di kalangan pemerintah daerah.

Tepis perpecahan

Secara terpisah, DPD PDI-P Jateng menepis isu perpecahan di kalangan kader partai tersebut di sejumlah daerah di Jateng sehubungan terpentalnya Rustriningsih sebagai calon gubernur dari PDI-P. Selain itu, majunya dua kader PDI-P, yakni Ganjar Pranowo dan Don Murdono, dikhawatirkan menyulitkan soliditas kader di kalangan bawah.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Tjahjo Kumolo menilai, majunya Don Murdono atau kader lain tidak masalah bagi soliditas kader dan pengurus PDI-P dalam memenangi pemilihan di Jateng. Dirinya percaya kader akan siap menyukseskan calon yang mendapatkan rekomendasi.

Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto menyatakan, seluruh kader, anggota, dan pengurus PDI-P di Jateng siap memenangkan pasangan Ganjar-Heru. Siapa saja kader yang terbukti tidak menyukseskan akan memperoleh sanksi berat dari partai.

Di Bali, hingga batas akhir penyerahan kelengkapan syarat calon dan perbaikan surat pencalonan untuk Pilkada Bali ke KPU setempat, Rabu (6/3) sore, hanya berkas dua pasangan calon dinyatakan sudah lengkap. Satu pasangan calon belum lengkap.

Ketua KPU Bali I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa menyatakan, persyaratan pasangan yang sudah lengkap adalah Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta dan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan. Berkas pasangan I Gede Winasa-I Putu Sudiartana belum lengkap. ”Kami sudah memberi tahu bahwa batas akhir penyerahan pada pukul 15.30 Wita, dan staf KPU juga sudah menghubungi pihak dari masing-masing tim pemenangan pasangan itu agar menepati waktu,” kata Lanang. (WHO/GRE/MHF/COK/DMU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com