SURABAYA, KOMPAS.com — Bramantyo, aktivis Jamaah Ansharut Tauhid yang fotonya disebar sebagai anggota teroris, menganggap tindakan polisi tidak berdasar. Dia mencurigai tindakan itu ada kaitannya dengan desakan pembubaran Detasemen Khusus Anti Teroris (Densus 88).
''Saya yakin ini adalah upaya balas dendam polisi kepada JAT karena kami getol menyuarakan pembubaran Densus 88,'' ujarnya singkat kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2013) malam.
Selain menyebar foto Bramantyo, polisi juga menyebar foto aktivis JAT lainnya, Yaqub, di sekitar wilayah hukum Polsek Gayungsari sejak Sabtu (2/3/2013) sore lalu. Saat sejumlah pengurus JAT Jatim mengonfirmasi ke Kepala Polsek Gayungan Komisaris Taufik Yulianto, Taufik mengaku mendapat perintah dari Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Tri Maryanto.
Pengurus JAT, kata juru bicara JAT Jatim, Zulkarnaen, juga mencoba mengonfirmasi masalah ini ke Kepala Polrestabes Surabaya. Namun, Kepala Sat Intel Polrestabes Surabaya menjelaskan bahwa Kepala Polrestabes Surabaya tidak pernah menginstruksikan penyebaran foto itu.
Komisaris Taufik Yulianto menolak berkomentar saat dikonfirmasi. Dia meminta untuk mengonfirmasinya langsung ke Kepala Polrestabes Surabaya.
Sementara itu, Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Tri Maryanto tidak mengangkat telepon genggamnya saat dihubungi. Pesan singkat dari Kompas.com juga tidak dibalas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.