Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keturunan Raja Gowa Laporkan Kapolda Sulselbar ke Mabes Polri

Kompas.com - 03/03/2013, 13:33 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Keluarga keturunan Raja Gowa melaporkan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Kapolda Sulselbar) Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Mudji Waluyo beserta jajarannya ke Mabes Polri, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), dan Komisi Nasional Perlindungan Anak.

Laporan ini terkait penyerbuan dan penyiksaan yang ratusan personil kepolisian terhadap salah satu kelompok yang bersengketa lahan dengan pengusaha.

Zadly Zaenal (29) warga BTN Mutiara Permai Blok D1 No 7, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa yang merupakan keturunan Raja Gowa Andi Idjo Karaeeng Lalolang ini, saat menggelar konfrensi persnya di Rumah Kopi Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Minggu (3/3/2013) mengatakan, ia juga menyurat ke Mahkamah Agung.

"Saya melaporkan kasus ini, terkait penyerangan dan penyiksaan anggota kepolisian lebih dari 500 orang di sebuah warung kopi, rumah yang berdiri di atas tanah di Jalan AP Pettarani, Makassar beberapa waktu lalu. Di mana, saya berada di warung kopi itu adalah ibuku yang keturunan raja Gowa, Andi Idjo Karaeng Lalolang. Tiba-tiba saja, ratusan polisi mengawal Yeny Wijaya pengusaha mengeksekusi secara illegal tanah keluarga kami," kata Zadly.

Sadly mengaku, bukan hanya dirinya yang dianiaya, melainkan ayahnya Bripka Zaenal, kakaknya Brigpol Heriyawan, serta adiknya Awaluddin (16). Selain itu, beberapa pengunjung warkop yang merupakan pengemudi becak motor (bentor) juga dianiaya dan hingga kini masih ditahan di Polrestabes Makassar. "Bisa-bisanya Polisi mengawal pengusaha eksekusi ilegal. Jadi saya bukan hanya melapor saja, tapi ikut menyertakan rekaman video dan foto penyerangan, penyiksaan yang dilakukan polisi," paparnya.

Saat konfrensi pers, Zadly juga mempertontonkan rekaman video kekerasan polisi terhadap dirinya beserta keluarganya dan beberapa pengunjung warkop. Dalam video itu, nampak jelas arogan polisi dalam menjalankan tugas segai aparat kepolisian yang berpedoman pada pengayom, pelindung masyarakat.

Sebelumnya,dua anggota Polres Gowa Brigadir Heryawan (29) dan Bripka Zaenal (55) diamankan jajaran Polrestabes Makassar lantaran diduga memimpin kelompok warga saat menyerang aparat Polrestabes yang hendak melaksanakan pengembalian batas tanah sengketa di Jalan AP Pettarani, Kamis (14/02/2013) lalu.

Selain kedua oknum polisi ini, sembilan warga yang berasal dari Kabupaten Gowa juga diamankan beserta barang bukti di antaranya, dua softgun, satu keris, satu sangkur, enam peluru softgun, dan dua bilah badik.

Bentrokan terjadi saat aparat kepolisian menggelar pengembalian batas tanah yang berukuran 20x50 meter. Namun dalam proses pelaksanaannya, pihak yang juga mengklaim tanah ini miliknya mengerahkan massa yang dipimpin Bripka Zaenal dan mencoba menghalangi aparat kepolisian dengan menyerang aparat menggunakan parang dan badik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com