Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Surabaya Tambah Alat Endoskopi Rp 4 Miliar

Kompas.com - 28/02/2013, 15:07 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Masyarakat Jawa Timur kini tidak perlu lagi mencari perawatan rumah sakit sampai ke luar negeri. Sebab sebentar lagi RSUD dr Soetomo, Surabaya, akan mendatangkan peralatan mutakhir perawatan pasien penyakit saluran pencernaan (endoskopi) dari Jepang seharga Rp 4 miliar.

Menurut Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya dr Dodo Anondo, seperangkat alat endoskopi tersebut dibeli bukan dari dana APBD Provinsi Jatim, melainkan dana hibah dari Badan Kerjasama Internasional Pemerintah Jepang atau Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).

"Dalam waktu dekat peralatan tersebut akan didatangkan ke Surabaya untuk membantu pengobatan pasien yang memerlukan tindakan endoskopi," katanya, Kamis (28/2/2013).

Menurutnya, peralatan endoskopi dengan komponen dan sistem teknologi terbaru itu akan berfungsi lebih akurat dan efektif dalam mendiagnosis penyakit saluran pencernaan pasien sehingga dokter akan lebih cepat memberikan solusi dan penanganan. Pasalnya, menurut dia, tindakan endoskopi yang tidak cepat dan akurat akan sangat berbahaya bagi pasien.

Selama ini, kata Dodo, di RSUD dr Soetomo hanya ada satu perangkat alat endoskopi. Jumlah itu dirasa kurang jika dibanding jumlah pasien yang terus meningkat.

"Kalau soal tenaga ahli di bidang endoskopi, kami tidak kekurangan. Hanya saja minimnya peralatan memang sering kali menjadi kendala di sini," ujarnya.

Karena bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, tenaga ahli di bidang endoskopi pada RSUD dr Soetomo tidak pernah kekurangan. Bahkan, sejumlah rumah sakit swasta mengirim beberapa tenaga ahlinya untuk memperdalam pengetahuan dan praktik endoskopi di RSUD dr Soetomo.

Endoskopi dalam istilah kedokteran dikenal sebagai tindakan pengobatan ke dalam saluran pencernaan yang menggunakan peralatan berupa teropong endoskop yang dapat dipantau melalui monitor. Selain dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna, tindakan ini dianggap berisiko lebih ringan daripada tindakan operasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com