JAKARTA, KOMPAS.com - Audit kelayakan angkutan umum tidak pernah berjalan optimal. Padahal maraknya kecelakaan semestinya menjadi pengingat mengenai pentingnya audit tersebut. "(Selama ini) selalu menunggu ada kecelakaan, baru audit, lalu mandek lagi," sebut anggota Komisi V DPR Muhamad Arwani Thomafi, Kamis (28/2/2013) pagi.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu juga mengingatkan, setahun yang lalu, ia pernah menyampaikan perlunya pemerintah mengaudit kelayakan angkutan umum. Problem penegakan hukum berakibat pada lemahnya pengawasan terkait pembinaan kru dan perawatan kendaraan.
Seperti diberitakan, sebanyak 17 penduduk Kampung Cikemang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (27/2/2013) tewas setelah bus yang mereka tumpangi menabrak tebing di Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Selain 17 korban tewas, kecelakaan itu juga mengakibatkan 28 penumpang luka berat dan 23 lainnya luka ringan.
Bus PO Mustika Mega Utama berpelat F 7263 K, yang ditumpangi warga Cikemang, itu mengalami kecelakaan diduga karena terlalu banyak penumpang. Rombongan itu akan berziarah ke makam leluhur mereka di Cikundul, Cianjur, Jabar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.