Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik, Warga Berobat Berbekal KTP dan KK

Kompas.com - 28/02/2013, 02:54 WIB

Tangerang, Kompas - Alokasi anggaran biaya kesehatan, khususnya program pengobatan gratis, di Kota Tangerang, Banten, melonjak tiga kali lipat pada tahun 2011-2013. Lonjakan terjadi karena warga dari kelas ekonomi sederhana hingga mapan menikmati program yang hanya berbekal kartu tanda penduduk dan kartu keluarga.

”Kami berharap seluruh warga Tangerang bisa menikmati program ini. Semua penyakit diobati secara gratis,” kata Wali Kota Tangerang Wahidin Halim, Rabu (27/2).

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang Wibisono, peningkatan anggaran dan jumlah warga yang berobat terlihat dari grafik. Pada 2011, alokasi anggaran untuk program tersebut mencapai Rp 20 miliar untuk melayani 6.320 pasien rawat inap dan 8.294 pasien rawat jalan. Pada 2012, alokasi dana naik menjadi Rp 64,8 miliar dengan jumlah pasien rawat inap 17.380 orang dan rawat jalan 40.567 orang.

Tahun 2013, anggaran program tersebut dialokasikan sebesar Rp 100 miliar. Berdasarkan data sampai Februari ini, dana yang sudah digunakan untuk pengobatan gratis Rp 3,6 miliar untuk 619 pasien rawat inap dan 2.075 pasien rawat jalan.

”Sampai Februari ini, anggaran pengobatan gratis yang telah digunakan mencapai Rp 3,6 miliar. Dana tersebut untuk membiayai 619 pasien rawat inap dan 2.075 pasien rawat jalan,” kata Wibisono.

Saat bertemu dengan warga di wilayah GOR Kecamatan Cipondoh, Rabu siang, Wahidin sempat menanyakan tentang pelayanan pengobatan gratis. ”Anak saya kecelakaan. Alhamdulillah sudah sembuh dan semua biaya gratis, termasuk operasi. Kata rumah sakit, semua ditanggung pemerintah kota,” kata Siti (51), warga Cipondoh.

Nur Aviva (37), seorang penderita kanker, juga merasakan hal sama. Seluruh biaya pengobatan sampai enam kali menjalani kometerapi digratiskan.

”Saya sudah menjalani enam kali kemoterapi. Semuanya gratis, termasuk obat-obatan dan diagnosis dokter pascakemoterapi,” kata Avi, panggilan Aviva, warga Kelurahan Paninggilan Utara, Kecamatan Ciledug.

Pengobatan gratis, menurut Wahidin, juga diberikan kepada warga yang mengalami gangguan kejiwaan. ”Ada sekitar 20 warga yang mengalami gangguan kejiwaan yang sudah diobati secara gratis di Rumah Sakit Jiwa Grogol. Seluruh biaya pengobatan dan rawat inap ditanggung pemerintah kota,” ungkap Wahidin.

Untuk meningkatkan pelayanan pengobatan gratis, ungkap Wahidin, pihaknya sedang membangun rumah sakit umum daerah di Kelurahan Kelapa Jaya, Kota Tangerang. Rumah sakit tanpa kelas itu akan dioperasikan pada Juli mendatang.

”Di rumah sakit ini, siapa pun, tanpa terkecuali, seluruh warga ber-KTP Kota Tangerang dapat menggunakan layanan kesehatan tanpa membayar. Seluruh biaya pengobatan tanpa dibatasi,” kata Wahidin.

Rumah sakit berkapasitas 300 kamar tidur tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,4 hektar. Kamar tersebut menyebar di empat lantai. Anggaran pembangunan dari APBD Kota Tangerang sebesar Rp 115 miliar.

”Semua ruangan rumah sakit memiliki ukuran dan fasilitas yang sama, tanpa kelas. Semua biaya perawatan dan layanan rumah sakit ditanggung pemerintah,” ungkap Wahidin. (PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com