Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Gua! Salah Satu Liburan Favorit Warga Perancis

Kompas.com - 25/02/2013, 10:27 WIB

Saat kita turun dari kereta kabel, kita langsung menatap kemilau air yang memantulkan warna begitu memikat. Anak saya sampai ribut, padahal baru lihat air sungai kecil. Dan saat dia dihadapkan dengan pahatan, ukiran, yang dibuat oleh alam seolah bentuk dari sesuatu atau seseorang, bukan hanya anak saya saja yang sampai terkagum-kagum, semua pengunjung pun sampai kompak mengeluarkan kata memuji.

Ada yang berupa seolah bangunan gereja di Eropa, begitu megah dengan pilar-pilarnya. Dengan lebar 48 meter, ketinggian 52 meter dan panjang 120 meter, kita serasa memang berada dalam sebuah Katedral.

Dan memang benar, ternyata bila kita melihat dengan imajinasi kita, banyak sekali stalaktit dan stalagmit yang kita jumpai seolah menyerupai sesuatu. Dan tentunya, ruangan yang saya anggap paling indah adalah saat sebuah stalagmit putih berkilau bagaikan sebuah ukiran wanita dengan bayinya, mereka menyebutnya sebagai patung Bunda Maria.

Selama sekitar satu jam, pengunjung akan dibawa ke dalam cerita sejarah dan juga ilmu pengetahuan tentang asal mulanya gua tersebut terjadi. Pengunjung selama perjalanan wisata gua tersebut, dibuat sangat nyaman. Kita pun selalu diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi.

Meskipun kita harus berjalan selama 1 jam, namun sangat tak terasa, bahkan anak-anak pun dibuat senang dan terpesona. Karena, mengunjungi gua tersebut, layaknya sebuah pertunjukan. Kadang terdapat permainan cahaya, musik menambah keindahan dan keagungan maha karya Sang Pencipta atas alamNya. Sejak tahun 2006, Grotte des Demoiselles ini dinyatakan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Karena pengalaman pertama mengunjungi gua membawa kesan sangat berarti, jadilah bila kami berlibur ke suatu tempat di mana terdapat wisata gua, sebisa mungkin kami kunjungi.

Grotte de Clamouse

Gua kedua yang menjadi pilihan saya adalah ‘Grotte de Clamouse’. Masih satu kabupaten dengan kota saya. Memang saya ini beruntung, karena tinggal tak jauh dari pantai yang ramai dengan turis. Gunung di musim dingin bisa dipakai untuk bermain salju dan banyaknya gua yang rupanya masuk ke dalam daftar gua terindah di Perancis. Saya pun bangga dengan gua ini karena penemunya adalah para speleologi dari Montpellier, kota saya tinggal.

Entah sudah berapa kali saya membawa beberapa kenalan berkunjung ke gua yang ditemukan pada 1945 itu, saking senangnya dengan stalaktit dan stalagmit yang bagi saya seolah magic! Kenalan yang saya ajak pun selalu merasa puas.

Gua Clamouse ini, berada tak jauh dari sebuah kota wisata terkenal yang masuk sebagai salah satu kota terindah di Perancis, yaitu Saint Guilhem le Désert. Gua itu sendiri berada di kota Saint-Jean-de-Fos. Awal mulanya terbentuk gua itu adalah sekitar 5,5 juta tahun yang lalu, kabupaten Herault terbenam akibat menurunnya laut Mediterania.

Bagian atas dari gua Clamouse adalah fosil yang tertua. Karena itulah bagian paling atas ini yang sangat kaya dengan pengendapan pengapuran yang membatu. Tingkat menengah, adalah terowongan yang sering terbenam karena banjir. Terbentuk akibat dari pengeroposan dalam dolomit yang membentuk bagaikan dinding batu berenda, hingga seolah labirin. Di labirin inilah, penjelajah pertama yang memasuki Grotte de Clamouse lenyap menghilang tanpa bisa ditemukan kembali.

Dan yang terakhir adalah tingkat yang paling rendah, dimana masih aktifnya mengalir air sungai bawah tanah Clamouse. Sungai di gua ini, bagi saya sangat spesial. Melihat sungai bersih di alam terbuka saja sudah membuat kesan tersendiri. Bayangkan saja, dalam gua, mengalir sungai besar, jernih kadang memantulkan cahaya berwarna-warni berkat dasar sungainya.

Saya yakin semua yang mendatangi gua ini akan dibuat berdecak kagum. Pasalnya, stalaktit dan stalagmit dalam gua ini luar biasa indahnya. Entah kata apa yang pas untuk memujinya. Kita dibawa dalam ruangan seolah kamar kristal, begitu berkilau. Pengkristalan yang terjadi dalam gua ini rupanya yang terbesar di Prancis.

Anak-anak saya ribut dibuat terkagum-kagum. "Wow cantik sekali bagaikan butiran salju dalam gambar kartu pos! Lihat, seperti rumah Superman!! Banyak krsitalnya, besar-besar!" seru mereka.

Lalu kami pun diajak melihat bagaimana hasil dari pengkristalisasi air dan garam bisa menghasilkan berbagai bentuk yang membuat otak tak berhenti berpikir bagaimana alam begitu hebatnya dapat mengukir keindahan, karena manusia yang dikarunia otak pun akan sulit menyaingi, mungkin malah tak akan mampu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com