Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi di Selatan Ekuator

Kompas.com - 25/02/2013, 02:42 WIB

Jakarta Kompas - Badai atau siklon tropis Shanshan di Laut China Selatan meluruh, Sabtu (23/2). Badai itu disusul tumbuhnya siklon baru di Samudra Hindia, yaitu siklon Rusty, Minggu kemarin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini.

Hujan berintensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan berpeluang terjadi di NTB dan NTT. ”Dalam 24 jam ke depan (hari ini), masih berupa bibit siklon di selatan Jawa,” kata Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Hariadi, kemarin.

Posisi Rusty sekitar 790 kilometer selatan barat daya Sabu, NTT. Pusatnya bergerak sekitar 6 kilometer per jam ke tenggara menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin maksimum yang ditimbulkan 45 km per jam.

Hingga 72 jam ke depan, siklon Rusty diprediksi menguat berkecepatan angin maksimum 120 km per jam. Bergerak ke tenggara, menjauhi Indonesia.

BMKG memberi peringatan dini peluang gelombang laut 4-5 meter di barat Lampung, Selat Sunda selatan, perairan selatan Jawa, hingga NTB. Lalu, perairan selatan Pulau Sumba, perairan selatan Pulau Sawu, dan Rote.

Perairan di Samudra Hindia sebelah barat Mentawai hingga selatan NTT, secara umum juga berpeluang memiliki gelombang laut hingga 5 meter. Perairan utara Sumbawa, Selat Sape, Laut Sulawesi bagian timur juga memiliki potensi sama.

Beberapa daerah rawan banjir dan longsor pun perlu diwaspadai. Intensitas hujan ringan hingga sedang berpeluang di Sumatera Selatan bagian selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Kepala Subbidang Siklon Tropis BMKG Fachri Radjab menyampaikan, pihak berwenang Australia memberi nama Rusty untuk siklon yang baru tumbuh di perairan Samudra Hindia barat laut benua itu pukul 14.30, kemarin. Sebelumnya, pukul 10.00, BMKG menyatakan bahwa siklon sudah aktif.

”Pemberian nama bukan wewenang BMKG, melainkan wewenang Australia,” ujar Fachri. (NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com