Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Disodomi, Bocah Korban Juga Diancam Pisau

Kompas.com - 23/02/2013, 17:08 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - F, bocah berusia lima tahun, diduga tidak hanya menjadi korban sodomi yang dilakukan dua pria dewasa. Korban juga diduga telah menjadi korban tindak kekerasan berupa ancaman senjata tajam. "Selain tindak kekerasan seksual (disodomi), korban juga diduga mendapat ancaman senjata tajam jenis pisau," kata Arist Merdeka Sirait, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (23/2/2013).

Data itu terungkap dari hasil visum yang dikeluarkan RS Cipto Mangunkusumo pada Jumat (22/2) sore. Selain terdapat lecet pada dubur F, hasil visum juga menunjukkan ada luka sayatan sepanjang +/- 3 cm pada punggung sebelah kiri bawah di tubuh korban. "Bekasnya masih kelihatan sampai sekarang," ungkap MS, ibu korban yang hadir di kantor Komnas PA.

Keluarga F meminta bantuan advokasi Komnas PA lantaran salah satu dari dua pria yang diduga sebagai pelaku adalah anggota Polri. Pria berinisial E itu mengaku berdinas di Mabes Polri. E dan I, pria dewasa lainnya, berdiam tidak jauh dari rumah korban di Gang Damai RT 05 RW 01 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur.

MS menjelaskan, kedua pria itu kerap disebut korban dengan panggilan oom. Setelah dugaan sodomi itu pertama kali tercium pada tanggal 13 Februari lalu, keluarga berupaya menyelidiki sendiri oknum yang kerap dipanggil dengan sapaan tersebut.

"Anak saya mengaku sering dipeluk dan dicium oleh oom," kata MS.

MS beberapa kali mengajak anaknya jalan-jalan untuk mengetahui secara pasti oknum yang dimaksud putra sulungnya. Kepada ibunya, F menunjukkan rumah E yang sering dikunjunginya. MS pun sempat berkomunikasi dengan E untuk memastikan anaknya sering bermain dengan anaknya. "Kata tetangga, E orangnya suka sama anak-anak, sering ngasih makanan," ujar MS.

"Istrinya berangkat ke kantor pagi. Jadi biasanya jam 07.30 WIB sampai sekitar jam 09.30 WIB dia sendirian di rumah. Waktu-waktu itu dia sering bersama si I. Nah, pada jam-jam itulah anak saya dibawa ke dalam, dan pintunya ditutup," sambung MS.

Laporan kasus ini telah disampaikan ke Polrestro Jakarta Timur pada Kamis (22/2). Di depan petugas kepolisian dan pimpinan langsung E, sempat dilakukan reka adegan. Korban diperankan oleh ayahnya, dan korban F mencontohkan apa yang dilakukan kedua oknum yang diduga pelecehan seksual.

Dari contoh itu diketahui E adalah orang yang melakukan sodomi, sedangkan I memegang pisau yang diarahkan ke punggung korban. "Anak saya sebut oom yang matanya melotot (E) yang melakukan itu, sedangkan om yang badannya tinggi (1) yang megang pisau. Mungkin waktu itu, anak saya memberontak makanya punggung kirinya kena sayatan pisau," tutur MS.

Menyadari terduga pelakunya berlatar belakang aparat penegak hukum, MS berharap proses hukum atas kasus tersebut berjalan adil dan transparan. Seusai memberikan keterangan pers, MS bersama F, sulung dari dua putra pasangan R dan MS, berangkat ke Polrestro Jaktim untuk melengkapi berkas laporan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com