Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ortu" di Bireuen Khawatir Putrinya Terlibat Prostitusi

Kompas.com - 22/02/2013, 22:55 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com -- Kalangan orangtua di Bireuen, Aceh, khususnya kaum ibu yang memiliki remaja perempuan risaukan pergaulan putri mereka pasca-penangkapan lima mucikari dan satu pemakai jasa bisnis seks tersebut di Kabupaten Bireuen.

Tak hanya resah, sejumlah orangtua mulai menerapkan aturan kedisiplinan berlebihan hingga tidak mengizinkan kegiatan di luar keperluan sekolah. Tak hanya di ibu kota Kabupaten Bireuen, yakni Kota Juang, sejumlah orangtua di Kecamatan Pedalaman juga merasa resah dengan prostitusi kian marak di kota berjuluk Serambi Makkah ini.

"Apalagi disebut-sebut ada remaja yang berasal dari kecamatan Jeunib dan Samalanga yang jelas-jelas jauh dari kota, tapi bisa terjerumus juga dalam pergaulan bebas ini," ungkap Irawati, seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Kota Juang, Jumat (22/2/2013).

Kata dia, letak geografis kini tak menjadi halangan bagi bisnis prostitusi bergeliat di berbagai daerah. Mengingat akses teknologi informasi semakin canggih dan bisa dimanfaatkan siapa saja tanpa mengenal batasan usia.

"Mencengangkan terkuaknya penangkapan mucikari kemarin, saya sampai memberhentikan anak les dan hanya izinkan ke sekolah untuk tambahan belajar," ungkap ibu dua putri ini.

Irawati mengakui tak ada kata terlambat jika masih bisa berusaha membatasi gerak putrinya agar tidak terjerumus ke dalam lembah hitam tersebut.

Ibu rumah tangga lainnya, Masyithah asal Kecamatan Kota Juang juga merasa bimbang dengan pemberitaan prostitusi tersebut. Ia menyesalkan tindakan pelaku yang tidak memiliki hati nurani sehingga mengorbankan remaja usia muda dengan bersedia mengikuti apa-apa yang diperintahkan para mucikari.

"Semoga aparat kepolisian terus memburu semua pelaku yang terlibat dalam jaringan itu agar tidak menimbulkan korban ABG terlalu banyak lagi ke depan," ujarnya.

Selayaknya, kata Masyithah, semua orangtua mulai benar-benar menanamkan nilai agama yang kuat dalam kehidupan putra-putrinya agar membentengi diri dari berbagai kemaksiatan yang kian merajalela saat ini.

"Karena jika sudah terjadi, sulit rasanya menghapus kesalahan tersebut. Bukan hanya malu, namun dosa berat harus ditanggung dan dipertanggungjawabkan ke hadapan Allah SWT," ungkapnya dengan tinggi.

Untuk itu ia berharap kerjasama berbagai pihak untuk memberantas bisnis prostitusi terselubung ini. "Tak hanya tugas polisi atau WH saja, namun mari bersama-sama kita bertindak untuk masa depan generasi muda," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com