Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes TNI: Heli Ditembaki, Korban Belum Bisa Dipindahkan

Kompas.com - 22/02/2013, 13:20 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan jenazah tujuh anggota TNI yang tewas akibat serangan bersenjata di Sinak, Kabupaten Puncak, belum dapat dievakuasi. Helikopter TNI AU yang diterbangkan untuk menjemput korban, juga diserang.

"Hal ini karena Helikopter Super Puma milik TNI AU yang diperbantukan untuk proses evakuasi, ditembaki orang tak dikenal sekitar pukul 08.00 WIT. Kaca heli tembus, jari tangan kiri kru teknik terluka. Pilot dan co-pilot tak terkena tembakan," kata Iskandar, di Jakarta, Jumat (22/2/2013) siang. Penembakan mengakibatkan Lettu Tek Amang terluka di jari manis dan kelingking tangan kiri. Sebelumnya helikopter yang ditembaki ini dikabarkan dari jenis MI-17.

Saat ini, lanjut Iskandar, jenazah tujuh anggota TNI yang tewas di Sinak masih bisa dipindahkan. Semula, ketujuh jenazah rencananya akan disemayamkan di Mulia.

Terkait kemungkinan adanya perubahan status keamanan dan dilakukannya operasi militer di Papua, Iskandar mengatakan keputusannya tergantung pada perintah Panglima Tertinggi TNI, yaitu Presiden. Seperti diberitakan, Jumat (22/2/2013) siang, Presiden dijadwalkan menggelar rapat terbatas khusus membahas situasi terakhir Papua pasca-penembakan ini. "Status, panglima tertinggi yaitu presiden nanti yang akan memutuskan. Saya yakin beliau punya bahan untuk mengambil keputusan,"  ujar dia.

Iskandar mengatakan hingga kini belum ada penambahan kekuatan dari Mabes TNI ke Papua. "Semua masih kekuatan dari Kodam Cendrawasih. Namun kewaspadaan lebih ditingkatkan dan penguatan kewilayahan ditambah di Posko Tinggi Nambut dan Kodim Sinak," ujar dia.

Seperti diberitakan, delapan anggota TNI tewas akibat ditembak kelompok sipil bersenjata, Kamis (21/2/2013). Aksi penembakan ini terjadi di dua tempat, yaitu di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya dan di Sinak, Kabupaten Puncak.

Tujuh anggota TNI tewas di Sinak, yakni Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans, Pratu Mustofa, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharjo, dan Praka Wempi.
Sedangkan satu anggota TNI tewas di Tingginambut, yakni adalah Pratu Wahyu Wibowo. Serangan juga menyebabkan empat warga sipil tewas dan satu lagi anggota TNI terluka.
(S037/Z003/Aditia Maruli)

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Kontak Tembak di Papua

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

    Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

    Nasional
    Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

    Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

    Nasional
    Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

    Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

    Nasional
    Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

    Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

    Nasional
    PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

    PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

    Nasional
    KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

    KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

    Nasional
    Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

    Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

    Nasional
    Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

    Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

    Nasional
    Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

    Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

    Nasional
    Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

    Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

    Nasional
    Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

    Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

    Nasional
    Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

    Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

    Nasional
    Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

    Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

    Nasional
    Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

    Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

    Nasional
    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com