Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Tudingan, SBY Gelar Ratas Bahas Papua

Kompas.com - 22/02/2013, 09:46 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperpendek waktu kunjungan kerja ke luar kota dan kembali ke Jakarta, Jumat (22/2/2013) pagi. Percepatan kunjungan kerja ini menyusul situasi memanas di Papua. Rapat terbatas dijadwalkan sesegera mungkin Presiden tiba di Jakarta, dengan melibatkan kementerian dan instansi terkait. Percepatan waktu kunjungan kerja ini juga membatalkan agenda kunjungan Presiden ke Jawa Barat.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, rencananya rapat terbatas akan diikuti Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto; Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi; Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa; Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi; dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Dijadwalkan, hadir pula dalam rapat tersebut Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. "Juga ada unsur teknis terkait lainnya," kata Julian ketika dihubungi, Jumat (22/2/2013).

Sedianya, lanjut Julian, dalam perjalanan pulang dari Tegal, Jawa Tengah, Presiden akan singgah di Desa Dawuhan, Karawang, Jawa Barat. Di sana, Presiden akan meninjau perkembangan proyek renovasi sekolah, panen padi, dan dialog bersama kelompok tani. Menurut Julian, peninjauan itu akan diagendakan ulang. Julian membantah penjadwalan ulang agenda itu bukan karena ada rapat terbatas mendadak soal Papua, melainkan lantaran sekarang adalah masa tenang Pemilu Gubernur Jawa Barat.

"Khawatirnya kunker ini lalu dikait-kaitkan pemilu gubernur (Jawa Barat). Sebab, pasti Pak Gubernur (Ahmad Heryawan) hadir dan kebetulan beliau kontestan incumbent. Di samping itu, Pak Wagub (Dede Yusuf) yang kader parpol sama dengan Pak SBY (Partai Demokrat) kontestan incumbent juga," tepis Julian. Jadi, tambah dia, daripada dituding macam-macam dan isunya melebar ke mana-mana, Presiden disarankan menunda kunjungan ke Jawa Barat hingga waktu yang lebih tepat. Julian menegaskan, kunjungan ke Jawa Barat hanya dijadwalkan ulang, bukan dibatalkan," pungkas Julian.

Seperti diberitakan, Papua kembali memanas. Serangan kelompok sipil bersenjata di dua tempat berbeda di Tingginambut dan Sinak menewaskan delapan prajurit dan empat warga sipil. Serangan juga melukai seorang perwira dan menyebabkan seorang anggota TNI belum diketahui nasibnya.

Saat dihadang, kesembilan prajurit tersebut tak membawa senjata. Ketujuh prajurit yang tewas di tempat, dua di antaranya anggota Komando Rayon Militer Sinak, yaitu Sertu M Udin dan Sertu Frans. Lima korban lainnya adalah anggota Batalyon Infanteri 753 Argaviratama, yaitu Sertu Ramadhan, Pratu Mustofa, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharjo, dan Praka Wempi.

TNI belum dapat memastikan asal kelompok penyerang. Selain itu, belum juga dipastikan alasan penyerangan. Jarak antara Sinak dan Tingginambut sekitar 60 kilometer. Petugas belum mengetahui ada atau tidaknya keterkaitan antara dua penyerangan itu.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Kontak Tembak di Papua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com